PALU – Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, melakukan pertemuan dengan para lurah dan Camat Tawaeili, Selasa (30/12).

Pertemuan terkait evaluasi kebersihan itu diikuti para pengawas padat karya, sopir armada pengangkut sampah.

Camat Tawaeli, Hendra Okto Utama, memaparkan sejumlah capaian wilayahnya, khususnya terkait retribusi sampah dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Jangan sampai ada kebocoran-kebocoran, baik retribusi sampah maupun PBB, supaya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah itu maksimal,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, mengatakan, peran lurah dan perangkatnya penting untuk lebih aktif turun langsung ke lapangan dan tidak hanya beraktivitas di kantor.

Menurut dia, meskipun Kecamatan Tawaeli tidak masuk dalam penilaian Adipura, wilayah ini merupakan pintu masuk Kota Palu dari daerah luar sehingga kebersihan harus tetap menjadi prioritas.

“Kita berharap kita semua mengutamakan kebersihan. Jangan hanya nanti dinilai baru bergerak. Lurah dan camat harus lebih banyak turun ke masyarakat, mengedukasi warga khususnya terkait retribusi sampah dan PBB,” ujarnya.

Imelda menyampaikan perlunya mengetahui kendala-kendala yang menyebabkan target retribusi dan PBB belum tercapai, termasuk persoalan pengangkutan sampah yang hampir terjadi di semua wilayah.

Dia memberikan apresiasi kepada para lurah, pengawas padat karya, serta para sopir armada sampah yang dinilainya telah bekerja luar biasa.

“Setiap hari harus bersih dan jangan ada keluhan, khususnya dari padat karya. Libatkan masyarakat, misalnya melalui kegiatan Jumat bersih. Kebersihan ini bukan karena penilaian atau penghargaan, tapi karena kebersihan adalah kewajiban kita. Penghargaan itu hanya bonus,” tuturnya

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota juga menyoroti dedikasi para sopir armada sampah, termasuk seorang sopir kendaraan roda tiga (R3) yang berusia sekitar 70 tahun namun masih bersemangat menjalankan tugasnya.

Dari total sembilan sopir armada sampah di Kecamatan Tawaeli, empat di antaranya merupakan pengemudi R3.

“Kerja para driver ini luar biasa dan harus diapresiasi. Terima kasih banyak kepada para driver, semoga ke depan semakin semangat. Kami juga berharap alat pelindung diri (APD) dapat disiapkan agar bapak dan ibu tetap aman dan sehat,” katanya.

Imelda turut memberikan motivasi kepada para pengawas padat karya agar terus memberikan arahan yang jelas kepada anggotanya.

Dirinya berharap Kecamatan Tawaeli dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Kota Palu dalam pengelolaan kebersihan.

“Tahun 2026 kita akan betul-betul bekerja lebih maksimal, lebih banyak turun ke masyarakat, mendengarkan langsung keluhan mereka. Kalau kita ingin kota ini maju, maka kita harus hadir di tengah masyarakat,” tutupnya. ***