PALU – Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 19,13 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha kecuali administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial yang terkontraksi sebesar 0,01 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 37,23 persen. Sementara itu, Industri Pengolahan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 41,34 persen, 2,05 persen dan 24,72 persen.
Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Sulteng Imron Taufik mengatakan, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulteng menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sulteng masih didominasi oleh lapangan usaha Industri pengolahan sebesar 41,56 persen, diikuti oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 15,45 persen, dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 15,41 persen.
“Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Tengah mencapai 72,42 persen,” ujar Kepala bagian umum BPS Provinsi Sulteng Imron Taufik saat menyampaikan rilis pemberitaan perekonomian Sulteng, Senin (7/11).
Sementara Kepala Bagian Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulteng Rukhendi mengatakan, Perekonomian Sulteng berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp81.692,22 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 44.526,75 miliar.
Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,20 persen.
Ekonomi Sulteng triwulan III-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,80 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,42 persen.
Ekonomi Sulteng kumulatif triwulan III-2022 terhadap kumulatif triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 13,83 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 33,06 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi yang mendorong ekonomi terjadi pada komponen ekspor sebesar 30,56 persen.
“PDRB untuk kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), pertama diduduki oleh Provinsi Maluku Utara 24,85 persen, Provinsi Sulteng 19,13 Persen, Sulawesi Utara 6,62 persen, Maluku 6,01 persen, Papua 5,78 persen, Sulawesi Selatan 5,67 persen, Provinsi Sulawesi Tenggara 5,40 persen, Gorontalo 4,09 persen, Papua Barat 3,70 persen dan Provinsi Sulawesi Barat 3,39 persen,” ujar Rukhendi.
Reporter: IRMA
Editor: NANANg