PALU – Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) telah menyediakan fasilitas kesehatan untuk mendukung peran Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah tersebut, yang kini masih 29,7 persen.
Dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki, Polda diharapkan dapat berperan secara optimal dalam program percepatan penurunan stunting.
“Polda siap mendukung BKKBN agar dapat mencapai target penurunan angka stunting,” kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulteng, Brigjen Pol. Hery Santoso,S.Ik.,M.H, dalam audiensi berasama Perwakilan BKKBN Sulteng, Rabu (26/10).
Hery menekankan, penanganan stunting harus melibatkan kerjasama semua pihak. Selain dari instansi kesehatan, stunting juga harus didukung oleh dinas di berbagai sektor pembangunan.
“Dalam menyelesaikan persoalan stunting, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak dan dari berbagai sektor pembangunan,” kata Hery.
Hery mengatakan, percepatan penurunan stunting salah satu program prioritas pemerintah, karena dampaknya yang berkepanjangan. Ia menyebut, pemerintah harus mulai melakukan intervensi yang berkelanjutan dalam pencegahan dan penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia.
“Harus dilakukan karena stunting menimbulkan kerugian berkepanjangan bagi kualitas generasi masa depan bangsa, sedangkan penanganan harus dilakukan secara paripurna dan memperkuat kerja sama seluruh sektor lainnya,” tuturnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C.Soriton menyampaikan apresiasi kepada Polda yang memberikan dukungan fasilitas kesehatan, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di masa depan.
Kata Tenny, bersama fasilitas yang diberikan oleh Polda, penguatan terhadap pemeriksaan kesehatan minimal tiga bulan sebelum menikah seperti mengukur lingkar lengan atas, tinggi, dan berat badan, serta pemeriksaan Hb dalam darah akan dimaksimalkan guna mencegah lahirnya bayi stunting baru. (YAMIN)