Dukung Sulteng Emas, Pemkab Parimo Jaring Bakat Atlet Usia Dini

oleh -
Bupati Parimo, Samsulrizal Tombolotutu, saat melakukan kunjungan kerja di wilayah utara Parimo. (FOTO : Diskominfo)

PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mendukung program Gubernur menuju Sulawesi Tengah  (Sulteng) emas, dengan menjaring bakat atlet usia dini.

Penjaringan ini dilakukan di wilayah Utara Parimo, yakni Kecamatan Moutong, Taopa, Bolano, Bolano Lambunu dan Ongka Malino. Diikuti kepala sekolah dan guru Penjaskes.

Bupati Parimo, Samsurizal Tombolotutu mengatakan, berkunjung ke wilayah utara bertujuan untuk mensosialisasikan sehubungan dengan semangat bapak Gubernur Sulteng, yaitu Sulteng Emas.

“Sulteng Emas kata Bupati Samsurizal ia artikan bukan membeli Atlet, tetapi harus membina Atlet sejak usia dini,” ungkapnya saat kunker di wilayah Utara Parimo, Jum’at (13/01).

Ia berharap, program yang di jalankan saat ini, bisa membina Atlet usia dini. Berkaitan hal itu juga harus melihat siapa pelatihnya, siapa Atletnya dan dari mana sumbernya.

“Sumbernya tidak hanya anak Sekolah, tetapi tetangga tetangga seumuran anak SD yang putus sekolah juga bisa diajak, walaupun putus sekolah tapi berprestasi di olahraga. Kalau sudah semangat di olahraga baru kita ajak dia ujian paket A, B atau C, kalau paket C itu bukan wewenang saya tetapi wewenang provinsi yang mengeluarkannya,” terangnya.

Untuk memberikan semangat kepada guru olahraga, dirinya akan memberikan Reward kepada guru yang dapat melahirkan atlet usia dini yang berprestasi, minimal bisa mendapatkan medali emas di PON nanti.

“Tahun lalu saya programkan minimal ada perwakilan setiap Kecamatan dua orang Kepala Sekolah yang non PNS. Sebagaimana saya sampaikan di tahun 2022,” jelasnya.

Ia menambahkan, apa yang disampaikan Gubernur Sulteng bahwa PON 2024 target Sulteng Emas bisa tercapai. Bagimana menjabarkannya, tentunya dimulai dari pembinaan anak usia dini.

“Saya belajar dari Jepang. Jepang saat ini baik olahraga Voli, Sepakbola atau apa saja Jepang tidak dipandang sebelah mata, Jepang tidak bisa dianggap remeh karena dia memilih sudah sesuai dengan teori,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin