TOUNA – Bupati Tojo Una-Una (Touna) bersama Ketua DPRD setempat menyatakan dukungannya atas pengusulan Habib Idrus bin Salim Aljufri aiatu Guru Tua sebagai pahlawan nasional.
Bentuk dukungan tersebut diwujudkan dalam surat rekomendasi yang dikirimkan ke Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam suratnya bernomor: 400/45/Kesra/2022 tertanggal 24 Januari 2022, Bupati Touna, Mohamad Lahay menyebutkan bahwa mencermati perjalanan dari perjuangan dan karya-karya besar Habib Sayid Idrus bin Salim Aljufri dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui pendidikan Alkhairaat yang didirikan sejak 11 Juni 1930 di Palu Provinsi Sulawesi Tengah, yang mampu berkembang sampai ke Provinsi Gorontalo dan Maluku.
“Atas jasa-jasanya, sudah selayaknya beliau mendapat penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Republik Indonesia,” sebut Bupati dalam suratnya.
Surat rekomendasi itu juga mempertimbangkan aspirasi warga Sulawesi Tengah, khususnya warga Alkhairaat. Untuk itu, pihaknya selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una merekomendasikan, mendukung sepenuhnya usaha dan kegiatan Pokja Ketua Umum Alkhairaat untuk penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri dari Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam suratnya itu, Bupati Touna juga mengharapkan dengan sangat agar kiranya Gubernur Sulawesi Tengah mendukung dan memperjuangkan aspirasi warga Sulawesi Tengah khususnya warga Alkhairaat untuk penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri.
Surat rekomendasi itu ditembuskan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Umum Alkhairaat di Palu dan Pengurus Besar Alkhairaat di Palu.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Touna, Mahmud Lahay. Dukungan DPRD Kabupaten Touna untuk
untuk penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri tertuang dalam surat rekomendasi bernomor 170/06/DPRD, sifat penting dengan perihal Rekomendasi tanggal 19 Januari 2022 yang ditandatangani dan stempel basah Ketua DPRD Kabupaten Tojo Una-Una, Mahmud Lahay.
Reporter : Rahman/Irma Caroline
Editor : Rifay
