PALU – Dua pekan jelang Idul fitri, Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih didominasi penumpang asal Surabaya.
Peningkatan penumpang di Pantoloan sempat terjadi, Senin (3/4) kemarin pada KM Labobar. Berdasarkan data, turun sekitar 200 orang, naik sekitar 1300 orang.
Bahkan, diperkirakan menjelang puncak arus mudik 1444 Hijriah, Surabaya masih tujuan terbanyak pemudik kapal.
“Untuk KM Labobar hari ini penumpang turun sekitar 710 orang, penumpang naik 10 orang, sebab trayek pendek dari Palu tujuan Bitung dan balik kembali ke Palu Senin 10 April 2023,” ucapnya Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar Penjaga dan Patroli (KBPP) Pelabuhan Pantoloan, Muhlis, di temui di Pantolan, Jum’at (07/04).
Kata Muhlis, untuk pemberangkatan Sabtu besok, ada KM Lambelu tujuan Tarakan-Nunukan. Dari data yang ada, penumpang yang telah terdaftar berjumlah 300 orang. Untuk penumpang turun belum ada informasi dari PELNI, sebab posisi Kapal di Balikpapan dulu.
Disampaikannya, sesuai kesepakatan dinas terkait lainnya, penumpang kapal harus memperhatikan protokol kesehatan dan dilengkapi dengan vaksin booster. Tapi untuk Kapal Perintis dilonggarkan, tanpa vaksin booster.
Selanjutnya, Ia mengimbau bagi masyarakat ingin bepergian menggunakan kapal , agar membeli tiket sepekan atau tiga hari sebelum keberangkatan. Hal itu dilakukan untuk menjaga terjadinya penumpukan penumpang pada pintu masuk dan calo.
“Jangan nanti pada hari H pemberangkatan baru beli tiket,” imbuhnya.
Sementara, salahsatu penumpang KM Labobar dari Surabaya Fadly Doroteinten mengaku pemudik yang turun di Pantoloan hari ini sekitar 700 an, dan didominasi asal Surabaya.
“Saya bersama keluarganya ada empat orang dari Surabaya. Dari Palu kami melanjutkan perjalanan ke daerah asal Kabupaten Buol,” akunya.
Terkait pelayanan di Kapal, Ia melihat sudah cukup baik, hanya saja Ia prihatin melihat orang-orang ketinggalan kapal yang belum bisa diakomodir atau setidaknya ditunggu.
Reporter : Ikram
Editor : Yamin