PALU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar workshop peningkatan kapasitas tim adiwiyata sekolah/madrasah, di Palu, Selasa (05/11).
Kegiatan ini diikuti 54 peserta yang terdiri dari perwakilan seluruh DLH kabupaten/kota se-Sulteng, perwakilan 16 Instansi terkait, lima unsur penggiat lingkungan, lima sekolah adiwiyata tingkat nasional dan 29 sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Sulteng.
Panitia pelaksana, Ika Novidas Jayanti, mengatakan, kegiatan ini hertujuan meningkatkan kapasitas DLH dalam pengelolaan Program Gerajan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah atau yang lebih dikenal dengan Program Adiwiyata di Sekolah.
“Metode pelaksanaan kegiatan ini berbentuk ceramah dan tanya jawab dan juga ada coaching clinic, di mana para peserta diminta untuk membaca data masing-masing,” jelas Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, DLH Sulteng ini.
Kata Ika, narasumbernya sendiri berasal dari pusat dan narasumber daerah. Narasumber daerah, kata dia, terdiri dari perwakilan dari beberapa sekolah adiwiyata berprestasi.
“Akan terpilih tiga sekolah yang akan memaparkan pengalaman baiknya yang akan disharing kepada kita semua,” katanya.
Ia berharap akan hadir pelaku usaha, yakni Alfamidi yang mempunya program CSR dalam bentuk Alfa Dream.
“Jadi Alfa Dream ini bukan hanya pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, tetapi lebih pada kegiatan pelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.
Sekretaris DLH Provinsi Sulteng, Wahid Irawan, saat membuka kegiatan, mengatakan, workshop ini menjadi hal penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan visi misi pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang tertera dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026.
“Terutama pada misi keenam yakni menjaga harmonisasi manusia dan alam dan angka kesadaran manusia sebagai wujud pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kata Wahid, maka sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup, pemerintah diberi tugas dan kewenangan untuk memberikan pendidikan, pembinaan dan penghargaan kepada individu maupun kelompok dan lembaga masyarakat.
“DLH Sulteng selaku OPD pelaksana program dan kegiatan pembangunan daerah khususnya di sektor lingkungan hidup, telah membangun komunikasi, koordinasi dan menjalin kerjasama serta kemitraan dengan berbagai pihak untuk bersinergi dalam melaksanakan berbagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Provinsi Sulteng,” katanya.
Olehnya, kata dia, workshop menghadirkan multi sektor, baik dari sektor terkait maupun dari unsur swasta, penggiat lingkungan, dan sekolah/madrasah di Sulteng.
Lebih lanjut Wahid mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan dalam mengoptimalisasikan pendidikan lingkungan adalah melalui skema kerangka peduli pembudayaan lingkungan hidup di sekolah.
“Kiranya workshop ini akan menjadi sarana sosialisasi, publikasi dan informasi tentang pentingnya penerapan perilaku ramah lingkungan hidup dalam aktivitas sehari-hari. Bukan hanya di sekolah saja, namun juga di lingkungan tempat tinggal kita,” harapnya.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Lingkungan Hidup dan Kehutanan BP2SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Elisabet.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay