PALU – Debat calon wakil presiden (cawapres) yang telah berlangsung Ahad malam lalu, menuai pro kontra di kalangan masyarakat maupun pendukung. Di kalangan pendukung bahkan sudah memberikan skor kepada jagoannya masing-masing.
“Kalau menurut saya, debat semalam itu nilainya 60 untuk Sandi dan 40 untuk Ma’ruf Amin. Jadi Sandiaga yang terlihat lebih terukur dan sistematis dalam menyampaikan jawaban maupun tanggapan,” demikian penilaian Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Sigi, Helmy Umar, Senin (18/03).
Dia mengatakan, jawaban cawapres 02 semua jawabannya terstruktur rapi, teratur dan setiap jawabannya selalu diberikan contoh kasus di lapangan.
Walaupun sebenarnya dia di Wagub Jakarta hanya sebentar, tetapi dia tahu program-program pemerintah itu walaupun dia belum jalankan seluruhnya,” ujarnya.
Sementara cawapres 01, kata dia, betul dari pihak pemerintah, tetapi dia belum terlibat langsung menjabat di pemerintahan.
Dia menilai, jika saja aturan KPU dibuat sama dengan debat capres, pasti 01 kalang kabut.
“Hanya karena mengingat dia orang tua, KPU lagi-lagi membuat aturan yang memang terlihat membuat kelonggaran kepada 01. Tapi secara umum, saya melihat kali ini Kiai Ma’ruf lebih siap, karena memang betul-betul digodok dan ditempa selama beberapa hari sebelum debat,” imbuhnya.
Senada juga disampaikan Politisi PAN, Suprapto Dg Situru. Dari sisi point, kata dia, Sandiaga Uno lebih unggul.
“Cuma di satu sisi karena mungkin dia menghargai seorang kiai, sehingga dia tidak mau meng-counter banyak pernyataan Ma’ruf Amin. Harusnya Sandi timbulkan kontra, bolehlah ada konflik di dalam debat,” katanya.
Sementara dari cawapres 01, lanjut dia, yang terlihat lebih banyak hanya ungkapan-ungkapan umum bahwa pemerintah sudah banyak berbuat.
“Tapi sekarang ini, kita tidak lagi melihat apakah pemerintah sudah berbuat, karena dia sendiri belum pernah menjadi pemerintah,” jelasnya.
Di bagian lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai sebaliknya. Kata dia, KH Ma’ruf Amin mengungguli Sandiaga Uno pada debat.
Menurut dia, Kiai Ma’ruf pantas diberikan skor 90, sedangkan Sandiaga hanya 10.
Menurut Cak Imin, penilaian tersebut cukup masuk akal. Ia mengatakan, dalam debat itu, Sandiaga banyak mengulang-ulang pernyataan.
“Mengapa menang telak? Pak Sandi mengulang-ulang sesuatu. Itu saja dan temanya jadi terbatas, padahal temanya luas sekali,” ucap Cak Imin.
Selain itu, Cak Imin juga mengaku telah melihat respons masyarakat bawah terhadap penampilan Kiai Ma’ruf dalam debat ketiga itu. Menurut dia, masyarakat juga memberikan respons yang positif. (RIFAY
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.