POSO – Tak banyak yang tahu, sebelum menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan memimpin Polres Poso, Alowisius Londar pernah mengais rezeki sebagai loper koran. Masa lalu itu justru menjadi pijakan penting dalam perjalanan hidup dan kariernya.
Lahir dari keluarga sederhana, Londar sudah terbiasa hidup mandiri sejak muda. Saat duduk di bangku kuliah, ia harus memutar otak untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan sehari-hari. Menjadi loper koran pun dilakoninya tanpa rasa malu.
“Setiap pagi saya berangkat sebelum matahari terbit, membagikan koran ke pelanggan. Setelah itu baru saya kuliah,” kenangnya dengan senyum tenang yang mencerminkan betapa kerasnya perjuangan masa lalunya.
Pekerjaan itu bukan hanya memberinya penghasilan tambahan, tapi juga menempanya dalam disiplin dan kerja keras.
“Dari jadi loper saya belajar tanggung jawab, menghargai waktu, dan pentingnya komunikasi dengan orang,” tambahnya.
Kini, mengemban jabatan Kapolres Poso, Londar dikenal sebagai pemimpin yang humanis dan dekat dengan masyarakat. Ia tak segan turun langsung ke lapangan, mendengar keluhan warga dan mencari solusi nyata.
Perjalanan hidup AKBP Alowisius Londar menjadi inspirasi, bahwa asal-usul bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita.
Dari loper koran, ia kini berdiri tegak sebagai pengayom masyarakat. Ini adalah bukti bahwa kerja keras, tekad dan ketulusan bisa membawa seseorang jauh melampaui batas yang pernah dibayangkan.
Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin