Dandim 1306/Donggala dan 1308/LB Dirotasi

oleh -
Komandan Korem 132/Tadulako, Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa (tengah) (FOTO: MAL/FAUZI)

 

PALU – Dua Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) di jajaran Korem 132/Tadulako, Rabu (1/11) pagi, dirotasi sebagai bentuk penyegaran di institusi TNI tersebut.

Serah terima jabatan itu dipimpin oleh Komandan Korem 132/Tadulako, Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa di aula Manggala Sakti.

Mereka yang dirotasi yakni Komadan Kodim 1306/Donggala Letnan Kolonel Kav I Gede Masa digantikan Letnan Kolonel Kav I Made Maha Yudhiksa.

Letkol Kav I Gede Masa dipindah tugaskan sebabagi Pabandya-3/Dokfile Spaban VI/Winintel Spamad. Sementara Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa sebelumnya adalah Danyonkav  11/Penyerbu Kodam Iskandar Muda (IM).

Kemudian Komandan Kodim 1308/Luwuk Banggai (LB) Letnan Kolonel Inv Sapto Irianto digantikan Letnan Kolonel Inv Nurman Syahreda.

BACA JUGA :  Dikbud Poso Kaji Penerapan Lima Hari Sekolah

Letkol Inv Sapto Irianto dipindah tugaskan ke Kapuskodalops XIII/Merdeka, sementara Letkol Inv Nurman Syahreda sebelumnya Dansatdik Sarcab Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD.

“Tidak ada pejabat lama atau pun pejabat baru, yang ada hanyalah karya dan kerja,” kata Dandrem.

Kepada dua pejabat Dandim yang meninggalkan tugas, Dandrem Saleh Mustafa berpesan untuk melaksanakan tugas ditempat baru, baik sebagai masyarakat atau pun sebagai penegak hukum, dengan bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab.

BACA JUGA :  Tepis Tuduhan Umar Kei, Jubir BERANI: Kami Komitmen Menjaga Etika Berpolitik

“Untuk pejabat baru, selamat bergabung sebagai prajurit Korem 132/Tadulako,” ujarnya.

Serah terima jabatan kata Dandrem, merupakan bentuk reposisi, reaktualisasi serta bentuk kinerja abdi negara dan abdi masyarakat.

“Karya yang telah diberikan merupakan karya yang akan menjadi kenangan,” ungkap Dandrem.

Dandrem juga berharap, untuk pejabat Dandim yang baru, agar dapat memberikan karya serta bekerja dengan maksimal.

“Lanjutkan, tingkatkan dan optimalkan yang telah dilaksanakan sebelumnya,” harap Dandrem. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.