Bupati Meninggal, Rekomendasi PDI-P dan PKS untuk Pilkada Morut akan Dibahas Kembali

oleh -
Bupati Morut, Aptripel Tumimomor semasa hidup. (FOTO: HUMAS PEMKAB MORUT)

PALU – Bupati Morowali Utara (Morut), Aptripel Tumimomor, mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis (2/4) malam sekitar pukul 22.30 Wita. Ia meninggal dunia setelah dirawat dua hari di rumah sakit tersebut.

Ipe, sapaan akrab Bupati Morut itu tercatat sebagai salah satu Bakal Calon Bupati yang akan maju kembali pada Pilkada serentah di daerah itu.

Wakil Ketua Bappilu DPD PDI-Perjuangan Sulteng, Lasnardi Lahi. (FOTO: FB LASNARDI LAHI)

Ia bahkan sudah mengantongi SK rekomendasi dari beberapa partai politik, salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Demikian halnya dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, juga sudah berencana mengeluarkan SK rekomendasi kepada Ipe sekaligus dengan pasangannya Hj Wardah Mamala.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu), DPD PDI-Perjuangan Sulteng, Lasnardi Lahi, kepada MAL, Ahad (05/04) mengatakan, almarhum mendaftar sebagai bakal calon bupati Morut melalui DPC PDI-Perjuangan Morut, kemudian menjalani tahap wawancara di DPD PDI-P Sulteng bersama dengan beberapa bakal calon lain.

“Jadi semua tahapan penjaringan sudah dilalui. Khusus untuk Morut, pleno di DPD PDI-P Sulteng memang yang kita usulkan adalah calon tunggal, yaitu pasangan Aptripel Tumimomor dengan Hj Wardah Mamala,” kata Lasnardi.

Di DPP, kata dia, pun demikian. Rapat pleno sudah menyatakan pasangan tersebut yang akan direkomendasikan untuk diusung oleh PDI-Perjuangan.

“Jadi pasangan ini sudah direstui oleh DPP, namun SK Rekomendasinya belum sempat keluar karena terkendala dengan situasi sekarang ini (pandemi Covid-19),” ujarnya.

Sedianya, kata dia, SK Rekomendasi sudah dikeluarkan sekitar tanggal 23 atau 24 Maret lalu. Namun karena rapat-rapat ditunda atau belum dibolehkan di Jakarta, maka belum diumumkan.

“Jadi betul pasangan Aptripel-Hj Wardah inilah yang akan diusung PDI-P berdasarkan hasil pleno DPP,” tegasnya.

Tentunya, kata dia, dengan meninggalnya Ipe, maka PDI-P juga akan mengambil langkah selanjutnya untuk menentukan pilihan pada Pilkada serentak kali ini. Namun, lanut dia, untuk sementara waktu, mengingat situasi saat ini dan kondisi keluarga juga masih berduka, maka hal itu belum bisa dilakukan.

“Kami juga akan mengundang pengurus di Morut untuk membicarakan bagaimana langkah yang akan diambil selanjutnya. Intinya belum dibahas,” tutupnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan Sulteng, Huisman Brant Toripalu. Kata dia, Ipe memang mendaftar di PDI-Perjuangan. Bersamanya juga terdapat beberapa nama yang ikut mengikuti penjaringan di PDI-P, seperti Mahmud Ibrahim dan Delis Julkarson Hehi.

Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyudin

Sementara itu, PKS sendiri bahkan sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Aptripel. Rekomendasi tersebut sudah diserahkan oleh pengurus PKS Morut kepada yang bersangkutan, beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sulteng, Muh Wahyudin, mengatakan, Ipe juga sudah menjalani proses penjaringan secara bertahap di PKS, mulai dari DPD, DPW sampai DPP, sebelum diberikan rekomendasi.

“Untuk sekarang ini, dengan meninggalnya beliau, PKS belum membicarakan langkah selanjutnya karena memang kita tahu tahapan pilkada ini masih belum jelas,” katanya.

Yang jelas, kata dia, rekomendasi dari PKS akan berubah. Pihaknya akan membuka kembali proses penjaringan dan akan melakukan komunikasi kembali dengan beberapa bakal calon, seperti Delis dan Mahmud Ibrahim.

Sementara itu, Ketua Badan Seleksi (Bansel) DPD Partai GerindraStivan Helmi Sandagang, juga mengakui bahwa Aptripel sempat mendaftar di Gerindra Kabupaten Morut.

“Walaupun pada akhirnya rekomendasi yang keluar itu bukan ke beliau. Tapi ke Pak Mahmud Ibrahim,” singkatnya. (RIFAY)