Bullying di SMPN 14 Palu, Pelaku Mengaku Iseng Semprotkan ‘Baygon’

oleh -
Dua siswa SMP Negeri 14 Palu NV (kiri) dan AR (tengah), yang diduga melakukan penyemprotan Baygon kepada temannya MH dan satu orang saksi anak RY diundang oleh pihak sekolah untuk mengakui perbuatannya. (Foto: MAL/Irma)

PALU – Dua Siswa SMP Negeri 14 Palu inisial NV dan AR, pelaku kekerasan fisik terhadap sesama teman sekolahnya, mengakui perbuatannya telah menyemproti kepala dan telinga MH dengan menggunakan semprotan nyamuk merek baygon secara berulang kali. Perbuatan itu menurut para pelaku hanya ingin bercanda atau mengisengi temannya.

Dalam pertemuan yang digagas pihak kepala sekolah, yang dihadiri oleh orang tua dan para pelaku serta Ray Ichtiar Basya, S.H selaku Kuasa Hukum Korban MH dari LBH Tepi Barat dan Sahabat Saksi dan Korban LPSK Sulteng Rukly SH, di ruang kepsek Jum’at (16/8).

Dalam pertemuan tersebut, NF dan AR (14 tahun) siswa kelas VII SMP Negeri 14 Palu mengaku, menyesal atas tindakannya tersebut.
Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu dan akan meminta maaf kepada korban MH yang merupakan teman sekelasnya itu.

“Saya mengaku memang menyemprot Baygon di kepalanya, dikarenakan waktu saya mainkan semprotan Baygon itu tiba-tiba datang Az*** kasikan kepalanya sama saya untuk disemprot. Jadi saya semprot saja kepala dengan Baygon. Saya tidak tau kalau cairan Baygon itu masuk sampai di telinganya, ” aku N kepada media ini Jum’at (16/8).

Senada dengan itu, AR juga mengaku NV melakukan penyemprotan Baygon kepada korban.

“Saya juga cuma main-main dan ikut-ikutan menyemprot, karena saya lihat kepala Az*** disemprot oleh Nov** jadi saya ikut juga basemprot dengan baygon,” imbuhnya.

Tetapi dia mengaku menyesal atas perbuatannya ini dan berjanji jika bertemu dengan korban, ingin meminta maaf atas perbuatannya.

RY siswa kelas VII yang menjadi saksi atas kejadian itu mengaku melihat kejadian itu dan membenarkan kedua pelaku itu melakukan penyemprotan Baygon kepada korban, dan tidak ikut serta dalam penyemprotan.

Di tempat yang sama guru BP SMP negeri 14 Perysay Ricard mengatakan, dari awal pertama orang tua MH melaporkan ke pihak sekolah apa yang terjadi dengan anaknya langsung menghubungi pihak terkait, yang diduga pelaku dan tidak sampai sejam orang tua pelaku itu sudah datang ke sekolah .

“Datanya ada berita acaranya ada, bahkan kedua orang tua pelaku sempat menjenguk korban saat dirawat di rumah sakit Sis Al Jufri., Hanya saja saat berkunjung di rumah sakit ada info-info yang kurang klop didapati orang tua pelaku di sana, tetapi kesimpulan saya sebagai guru BP memang benar ada kejadian penyemprotan baygon yang dilakukan oleh kedua pelaku tersebut,” ujarnya.

Korban Kembali Masuk RS

Sementara itu korban kembali dilarikan ke RS setelah sehari sebelumnya telah dipulangkan. MH kembali mengalami pusing, sulit tidur dan sakit telinga.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG