PALU – Badan Pusat Statistik Kota Palu menggelar Pelatihan Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) Maret 2022, dan Pelatihan Kegiatan Lapangan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilayah Kerja Statistik (Wilkerstat). Pelatihan ini digelar, di Hotel Grand Duta Palu, Rabu (23/2).

“Saya berharap semoga dalam keadaan sehat wal’afiat dan tetap semangat. Saya juga ucapkan selamat datang semuanya bagi peserta calon petugas,” ujar Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary saat membuka Pelatihan Susenas tadi.

Menurutnya, Sensus Pertanian 2023 (ST2023) akan dilaksanakan kembali oleh BPS pada tahun 2023. Salah satu upaya dalam mencapai data berkualitas adalah tersedianya kerangka induk wilayah kerja statistik (wilkerstat) yang mutakhir.

Simon Sapary mengatakan, kegiatan pemutakhiran kerangka geospasial juga dilakukan melalui penyusunan peta klasifikasi tutupan lahan pertanian, agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas untuk berbagai kebutuhan statistik pertanian. Penyusunan peta klasifikasi ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh (remote sensing), yang dipadukan dengan proses pengambilan titik koordinat dari sampel tutupan lahan, untuk memproduksi statistik pertanian yang lebih efektif.

Kegiatan pemutakhiran kerangka geospasial tahun 2022 ini, kata Simon lagi, terdiri dari kegiatan lapangan yang akan dilakukan pada Maret 2022, dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan.

“Dalam kegiatan ini saudara-saudara akan dilatih oleh dua orang instruktur untuk dua kelas gelombang 1, dan satu kelas gelombang 2. Pada pelatihan ini akan dijelaskan tahapan-tahapan kegiatan secara lengkap sesuai SOP. Untuk pelaksanaan kegiatan ini, BPS Kota Palu telah membuka pendaftaran petugas lapangan secara online, dan hasilnya calon petugas adalah saudara- saudara yang terpilih untuk mengikuti pelatihan saat ini,” ujar Simon Sapary.

Sementara Kepala BPS Kota Palu GA Naser mengatakan, secara umum pekerjaan petugas pemeta antara lain, mengunjungi Ketua Satuan Lingkungan Setempat (SLS) (ketua RT) untuk mendapatkan informasi batas SLS, melakukan updating muatan SLS, dan melengkapi daftar perubahan-SLS. Lalu mengumpulkan informasi muatan pertanian dan mengisi daftar dan lembar kerja pemutakhiran Wilkerstat BS dan SLS.

Kemudian, melakukan penggambaran perbaikan batas SLS hasil pengecekan lapangan. Selanjutnya melakukan geotagging sampel tutupan lahan, infrastruktur pertanian, dan batas SLS.

Sedangkan Petugas Pengawas mempunyai tugas antara lain, mengunjungi kantor desa/kelurahan untuk konfirmasi SLS di dalam desa/kelurahan, melakukan identifikasi keberadaan SLS dan mengisi Daftar ST2023-IDSLS, lanjut mengisi daftar perubahan SLS (ST2023 P-SLS).

Kemudian, pengawas juga melakukan pengawasan lapangan, serta pemeriksaan peta dan kompilasi dokumen updating wilkerstat.

Adapun Persyaratan khusus, yaitu memiliki/menguasai dan dapat menggunakan smartphone/gadget minimal bisa membaca peta, baik sketsa maupun peta digital (Google Maps), bersedia mengikuti pelatihan petugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, nersedia bekerja terikat kontrak selama kegiatan pemetaan (bulan Maret).

GA Naser menjelaskan, BPS akan melaksanakan Susena Maret 2022. Survey ini merupakan salah satu survei rutin menyediakan data pembangunan di bidang sosial ekonomi pada tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kota. 

“Susenas sebagai salah satu sumber data sosial ekonomi menghasilkan tiga dari empat target pembangunan nasional, yaitu data Kemiskinan, pengangguran, gini ratio dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Serta menghasilkan 55 Indikator dari 136 Indikator TPB Indonesia,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pentingnya data Susenas harus dipahami oleh setiap peserta. agar pelatihan lebih fokus dan tujuan dari survei dapat tercapai.

“Peran penanggung jawab atau TIM Statistik Sosial atau TIM IPDS, Dalam hal pelatihan petugas harus memahami kualitas data hasil survei sangat ditentukan dari kualitas pelatihan ini. Selain mempunyai peran sebagai narasunber, motivator saat kegiatan lapangan berlangsung.” ujarnya.

Reporter: Irma
Editor: Nanang