JAKARTA – Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan merespons dugaan peretasan data yang diungkap oleh FalconFeeds, sebuah platform keamanan siber yang sering melaporkan kasus peretasan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dugaan bahwa data BPJS Ketenagakerjaan dibobol sempat ramai dibicarakan di media sosial.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, menjelaskan, dugaan peretasan data BPJS Ketenagakerjaan merupakan isu lama yang kembali muncul.
“Dugaan peretasan data BPJS Ketenagakerjaan merupakan isu pernah beredar 2023 dan diposting ulang di media sosial oleh pihak tidak bertanggung jawab,” ujar Oni Marbun dalam keterangan tertulisnya yang diterima Media Alkhairaat, Kamis (18/07).
Oni juga menyatakan bahwa manajemen BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan investigasi sebelumnya dan kembali melakukan investigasi pada Juni 2024.
“Berdasarkan hasil investigasi telah kami lakukan sebelumnya dan investigasi ulang pada Juni 2024, dipastikan bahwa data tersebut bukan berasal dari sistem database BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Kebocoran data kembali menjadi sorotan setelah kasus ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2). Namun, Oni menegaskan bahwa data BPJS Ketenagakerjaan dikelola di server sendiri dan tidak terkait dengan kasus PDNS 2 yang ramai diperbincangkan.
“Meski demikian, kami tetap melakukan langkah-langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem. Hingga saat ini seluruh data peserta terkelola dengan baik dan aman di sistem BPJS Ketenagakerjaan,” tegas Oni.
Sebelumnya, informasi dugaan peretasan data BPJS Ketenagakerjaan diunggah akun X @FalconFeedsio pada Kamis, 27 Juni 2024.
Dalam unggahan tersebut, FalconFeeds menyebut bahwa seorang anggota BreachForums memposting tentang pelanggaran data signifikan melibatkan BPJS Ketenagakerjaan. Data berhasil diretas dan dijual oleh peretas termasuk nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok usia, alamat tempat tinggal, kode pos, provinsi, dan lainnya.
FalconFeeds juga membagikan tangkapan layar memperlihatkan gambar laman website di mana peretas menjual data BPJS Ketenagakerjaan di BreachForums dengan identitas disamarkan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palu, Andi Syamsu Rijal, menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan langkah-langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data untuk memastikan data peserta terkelola dengan baik dan aman.
Reporter : **/Ikram
Editor : Rifay