BPJS Kesehatan Palu: Pola Hidup Sehat itu Mudah dan Murah

oleh -
Ilustrasi anak sekolah sedang menggosok gigi.

PALU – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Palu terus menggalakan kampanye budaya pola hidup sehat, khususnya pendidikan kesehatan bagi anak usia dini.

“Pola hidup sehat sebenarnya cukup mudah dan murah,” kata kata Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Palu, Sopo Ivandy Pangabean di Palu, Rabu (19/7).

Cara hidup sehat yang dibudayakan kata dia, dengan menunjukan bahwa hanya dengan rajin menggosok gigi, cuci tangan, dan senam setiap hari, telah dapat meningkaykan kebugaran dan sistem imun bagi tubuh, sehingga tidak mudah sakit.

Pendidikan kesehatan sejak usia dini kata Sopo, juga merupakan progaram dari rangkaian kegiatan hari ulang tahun (HUT) BPJS Kesehatan ke-49 dengan mengunjungi sejumlah sekolah di Indonesia.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada, Polres Touna Gelar Latihan Pra Operasi Mantap Praja Tinombala

“Khusus di Sulawesi Tengah dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Palu,” ungkapnya.

Dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada anak-anak sekolah, diharapkan dapat menumbuhkan budaya pola hidup sehat sejak dini, sehingga terhindar dari penyakit di masa depan.

Selain itu, dengan pola hidup sehat bersama BPJS Kesehatan diharapkan dapat menggugah pelajar untuk meningkatkan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama, dan gotong royong dalam diri masing-masing.

Dengan meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan kedepannya, jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan kepada program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat.

BACA JUGA :  PUPRP Parimo Revisi RDTR 2014

“Sangat penting bantuan dan peran serta pihak sekolah dan orang tua dalam membudayakan perilaku sehat ditingkatan keluarga dan sekolah,” harapnya.

Menurut dia, usia anak sekolah adalah masa dimana anak-anak meniru kebiasaan orang-orang sekitarnya, khususnya dilingkungan keluarga. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.