BP PAUD dan Dikmas Gelar Rakor Program 2018

oleh -
Suasana kegiatan terkait program PAUD dan Dikmas, pekan lalu. (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Balai Pengembangan (BP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Provinsi Sulteng, melaksanakan rapat koordinasi program tahun 2018, pekan lalu.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan itu, di antaranya mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran tahun 2017 dan menghimpun data dari kabupaten/kota yang berhubungan dengan arah pelaksanaan kegiatan PAUD dan Dikmas tahun 2018.

Kepala BP PAUD dan Dikmas Sulteng, Dr. Arman Agung, memohon petunjuk pada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng untuk memberikan petunjuk dalam melakukan program kegiatan BP PAUD dan Diknas Sulteng kedepan.

“Ibarat kata, kami ini sebenarnya hanyalah pelatih dalam PAUD dan Dikmas, jadi yang menentukan gol kami itu Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut dia, mesti selalu bekerja sama dengan pemerintah daerah

“Karena kami hanyalah perpanjangan tangan pemerintah pusat,” tambahnya.

Arman berharap, melalui kegiatan itu banyak hal yang dapat diketahui dan berharap BP PAUD dan Dikmas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng sama-sama memusatkan pemikiran agar kedepannya semakin jaya dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaam Sulteng, Irwan Hahace menyampaikan, dalam rangka meberikan layanan PAUD dan Dikmas yang lebih merata, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, maka dilaksanakan pembangunan dan pengembangan program PAUD dan Dikmas.

“Edukasi PB PAUD dan Dikmas Sulteng setelah berada dalam naungan Ditjen PAUD dan Dikmas, diibaratkan tanaman yang masih sangat hijau, yang tentunya membutuhkan input dari berbagai pihak untuk merealisasikan tugas dan fungsi kelembagaannya, agar benar-benar terlaksana sesuai harapan bersama,” ucapnya.

Irwan Lahace menginatkan bahwa kompleksitas peroblem pendidikan, khususnya PAUD dan Dikmas yang semakin hari semakin bertambah. Maka koordinasi antara pelaku pendidikan PAUD dan Dikmas sangat diperlukan.

Hal itu disebabkan minimnya jumlah lembaga satuan PAUD dan Dikmas yang belum terakreditasi akibat dari kurangnya pemahaman dari sebagian besar penyelenggara satuan pendidikan PAUD dan Dikmas tentang pelaksanaan penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Adapun peserta yang hadir terdiri dari Dinas Pendidikan, Ketua Ikatan Pendidik Indonesia (IPI), Pamong Belajar BP PAUD dan Dikmas Sulteng, Ketua HIMPPAUDI,  Ketua HIPKI, Ketua Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP), Asesor dan Koordinator Pamong Belajar. ( YAMIN)