DONGGALA – Bioskop keliling (bioling) yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Donggala akan dioperasikan kembali, setelah yang cukup lama mandek pascabencana alam 2018 lalu.

Pengoperasian bioskop keliling bantuan dari Kemendikbud RI diawali dengan pelatihan 10 orang operator yang khusus menangani peralatan mobil bioskop. Sebab, dalam mobil tersebut terdapat berbagai peralatan proyektor film.

“Agar lebih efektif pelatihan penggunaan mobil keliling itu, nantinya pihak Kemendikbudristek akan menurunkan teknisi ke Donggala,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dikbud Kabupaten Donggala, Rosmawati, Kamis (30/03).

Rencana semula, kata dia, tenaga pengelola bioskop akan dikirim pelatihan ke Jakarta, namun hal itu dinilai tidak efektif. Selain memerlukan biaya besar, juga harus melakukan praktik secara langsung di mobil bioskop yang akan digunakan.

Menurut Kepala Dikbud Kabupaten Donggala, Kasmudin, pihaknya akan memprogramkan pemutaran film ke sekolah-sekolah, terutamadi pedesaan.

Bioling merupakan salah satu program dari Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan (Setditjen) Kemendikbud. Mobil berwarna biru yang berisi proyektor, genset, dvd player, layar dan berbagai perangkat pemutaran film lainnya ini telah ada sejak tahun 2013.

Bioling adalah pemutaran film melalui layar tancap di daerah tertentu yang bertujuan memberi informasi kepada masyarakat tentang budaya lokal. Masyarakat diajak untuk mengenal berbagai film yang memiliki nilai edukasi dan kebudayaan melalui layar tancap.

“Tentunya film yang akan diputar sifatnya edukatif, berkaitan dengan dunia pendidikan sesuai standar yang ada,” kata Kasmudin, belum lama ini.

Menurut Kasmudin, semula bioling tersebut masih merupakan asset Kemendikbud RI, namun belum lama ini secara administrasi telah diurus dokumennya untuk diserahkan ke Pemkab Donggala.

Hasil pertemuan beberapa waktu lalu, fasilitas bioling tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemutaran film secara maksimal, termasuk untuk workshop film bagi anak-anak sekolah.

Belakangan ini minat siswa untuk membuat film pendek secara sederhana mulai tumbuh, sehingga adanya fasilitas yang ada bisa jadi penunjang.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay