BANGGAI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banggai baru saja menyelesaikan kerja sama vaksinasi Covid-19 termin pertama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Per tanggal 20 Juli lalu, kerja sama itu kembali berlanjut ke termin kedua yang akan berlangsung selama 21 hari.
Di termin kedua ini, kerja sama tersebut lebih difokuskan pada pencapaian target booster atau dosis tiga.
Subkoord Surveilans dan Imunisasi, Dinkes Banggai, Sulistrianingsih R, SKM, kepada media ini, Rabu (27/07), mengaku bahwa pihaknya memang sedang mengejar pencapaian target booster.
“Fokus sasaran kita ke booster atau dosis tiga. Tapi kami juga tetap membuka pelayanan untuk vaksin dua dan dosis satu. Walaupun memang kalau untuk dosis satunya kita di Kabupaten Banggai sudah melebihi dari target yang ditetapkan pemerintah,” kata Sulistrianingsih.
Ia menambahkan, untuk vaksin dosis dua, pencapaiannya sudah di angka sekitar 58 persen. Sementara untuk booster baru sekitar 12 persen.
“Di termin kedua ini, kami masih tetap melibatkan enam puskesmas, masih sama dengan termin sebelumnya,” jelasnya.
Terkait ketersediaan semua jenis vaksin, kata dia, sejauh ini masih aman dan terpenuhi. Begitu juga dengan jangkauan wilayah kerja puskesmas, tidak ada kendala yang berarti.
Tentunya, kata dia, salah satunya juga berkat fasilitasi dan kerja sama dengan BIN.
“Intinya kerja sama vaksinasi ini berjalan lancar,” tutupnya.
Sebelumnya, pihak Dinkes Kabupaten Banggai mengaku sangat terbantu dengan keterlibatan BIN dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Menurut Ketua Tim Vaksinator/Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), Dinkes Banggai, M Rizal, BIN sangat membantu dalam hal pengadaan vaksin.
“Biasanya kalau kami mengalami kekosongan, kami mintanya melalui jalur BIN. Jadi kalau ada alokasi vaksin dari pusat, kami di Kabupaten Banggai bisa diprioritaskan,” kata Rizal.
Selain itu, kata dia, BIN juga membantu Dinkes saat melakukan vaksinasi ke pelosok-pelosok, baik dalam hal penyediaan vaksin maupun memfasilitasi hal lain seperti transportasi.
Terkait kerja sama dengan BIN tersebut, pihaknya menargetkan pencapaian 450 dosis per hari. Namun, kata dia, pencapaian tersebut fleksibel atau tidak menentu, tergantung kondisi dan situasi di lapangan.
“Tapi kita tetap upayakan sampai akhir program bisa terealisasi semua,” ujarnya.
Guna mengejar target tersebut, pihaknya melibatkan enam puskesmas di wilayah Kabupaten Banggai, seperti Puskesmas Pagimana, Biak, Kampung Baru, Simpong, Nuhon dan Puskesmas Toili 2.
“Tapi secara umum stok vaksinnya kita edarkan ke semua wilayah karena memang kebutuhan di masing-masing puskesmas itu berbeda-beda,” jelasnya.
Terkait kendala, lanjut dia, kemungkinan sama dengan yang dialami oleh daerah lain bahkan di seluruh Indonesia, di mana ada masyarakat yang mulai enggan divaksin karena kemungkinan menganggap bahwa kasus Covid-19 sudah mulai berkurang karena sudah ada pelonggaran-pelonggaran.
“Tapi kita sebagai petugas kesehatan bersama BIN tetap berupaya agar tercapai herd immunity di masyarakat, khawatirnya nanti ada gelombang-gelombang covid selanjutnya,” ujarnya. ***