PALU – Kasus penipuan tidak hanya dalam hal-hal yang umum, seperti pada penerimaan atau pengangkatan CPNS dan modus-mudus lainnya. Ternyata ada pula yang nekat melakukan hal ini dalam ranah agama, salah satunya ibadah haji.
Berbagai modus dilakukan, diantaranya dengan menjamin bisa berangkat tahun depan.
Inilah yang terjadi baru-baru ini. Penelpon gelap mengatasnamakan oknum ASN di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tolitoli, menghubungi salah satu calon haji (calhaj) asal Kota Palu, meminta uang jutaan rupiah dengan iming-iming bisa berangkat tahun 2018.
Kepala Kemenag Kota Palu, H. Ma’sum Rumi, Ahad (26/11) membenarkan hal tersebut. Ma’sum mengaku sudah mendengar langsung rekaman dialog antara oknum tersebut dengan calon korbannya.
Dalam rekaman telepon berdurasi 6 menit lebih, oknum penipu yang berdialeg Bugis meminta uang sebesar Rp4,5 juta karena sudah meloloskan nama korban dalam daftar tahun 2018. Lalu calon korban meminta bertemu langsung dengan penelpon untuk memberikan uang tunai, tapi pelaku meminta untuk ditransfer via rekening karena dirinya berada di Kabupaten Tolitoli.
“Saya tahu persis nama yang dicatut, dan itu bukanlah suaranya,” ujar mantan Kepala Kemenag Tolitoli itu.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk melacak oknum itu. Dirinya tidak melihat wilayah kerja nama yang dicatut tetapi lebih pada nama institusi Kemenag.
Baru-baru ini, pihaknya telah mengumumkan daftar estimasi calhaj tahun 2018, salah satu tujuannya adalah menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Namun dibalik ini ternyata ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang kemungkinan melihat langsung daftar nama yang akan berangkat tahun 2018, lalu menggunakan kesempatan dengan menghubungi nama-nama yang kebetulan dia kenal,” tuturnya.
Untuk itu, Ma’sum meminta semua calhaj agar waspada dengan beragam modus penipuan ini. Calhaj diminta tetap melakukan koordinasi dengan petugas haji yang ada di Kemenag masing-masing. Dia juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Palu yang ingin meng-update info haji, agar tidak menggunakan pihak kedua.
“Saya ingatkan bahwa dalam sistem kita, yang berangkat di 2018 itu adalah calon yang mendaftar terakhir pada Oktober 2011. Jadi kalau ada yang menjamin berangkat tahun 2018 bagi pendaftar tahun 2012, jangan dipercaya, itu penipuan,” tegasnya. (YAMIN)