PARIMO – Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong dari Partai NasDem, Rusno Tanriono, mempertanyakan perencanaan proyek perbaikan irigasi Palasa yang telah dilakukan empat kali dengan mata anggaran berbeda, namun tetap mengalami kerusakan.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III bersama Bappelitbangda, Rabu (21/5).
Rusno menyebutkan, total anggaran yang telah dikucurkan untuk perbaikan irigasi tersebut mencapai miliaran rupiah, namun hasilnya belum mampu memulihkan fungsi irigasi secara efektif.
“Pertama dianggarkan Rp100 juta lebih, kemudian Rp900 juta, lalu Rp1 miliar lebih, dan terakhir menggunakan dana bencana karena dihantam banjir belum lama ini,” ujarnya usai RDP.
Ia menilai kegagalan berulang ini menandakan perlunya kajian perencanaan yang lebih matang dari dinas teknis terkait.
Menurutnya, pendekatan perencanaan dan skema pekerjaan yang digunakan selama ini tidak efektif, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian anggaran jika terus diulang dengan cara yang sama.
“Masyarakat berharap perencanaan pembangunan irigasi jangan lagi disamakan seperti sebelumnya. Perlu pendekatan baru dan melibatkan masukan dari warga,” tambahnya.
Akibat kerusakan irigasi tersebut, hampir 10 tahun sawah warga seluas kurang lebih 100 hektare tidak bisa digarap. Rusno menegaskan bahwa kondisi ini merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tanggung jawab dari pemerintah daerah.
“Ini masalah teknis, saya bingung bagaimana pelaksana di lapangan mengelola anggaran. Akhirnya, dana yang besar itu seolah terbuang sia-sia karena perencanaannya tidak maksimal,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin