Berikutnya efisiensi terhadap belanja alat kebersihan yang digunakan tenaga cleaning service. Selama ini dianggarkan Rp6 miliar untuk peralatan dan bahan.
Berikutnya, efisiensi terhadap belanja Alat Tulis Kantor (ATK) yang selama ini sering dianggarkan secara berulang. Tahun 2022 ini, belanja ATK dianggarkan dengan nilai Rp4 miliar lebih.
Masih menurut Arfan, dari seluruh efisiensi itu, Bappeda menemukan angka sebesar Rp47 miliar lebih. Nilai itu nantinya akan diefisiensi meski masih ada OPD yang bisa membelanjakan itu secara terukur.
“Perkiraan kita jumlah yang bisa diefisiensi sebesar Rp30 miliar. Nah ini bisa digunakan untuk tujuan-tujuan dari apa yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Misalnya pemberdayaan ekonomi melalui bantuan peralatan dan modal usaha,” urainya.
Hasil efisiensi juga akan dialihkan untuk membiayai belanja peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam hal ini Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Memang setiap tahun ada kenaikan, dari yang tidak ada menjadi ada TPP. Semoga dengan naiknya TPP tersebut, para pegawai bisa meningkat kinerjanya,” sambung Arfan.
Demikian untuk gaji pekerja padat karya yang pada tahun 2024 direncanakan naik menjadi Rp1 juta dengan pola yang terukur.
Kemudian menaikkan gaji ketua-ketua RW dan RT. Dari yang awalnya Rp150 ribu menjadi Rp300 ribu dan akan diusahakan menyentuh angka Rp1 juta per bulan.
“Dengan catatan, ketua-ketua RT dan RW ini diberi kewajiban untuk membantu koordinir dan fasilitas pemungutan retribusi kebersihan,” katanya.
Selanjutnya gaji petugas dan kader posyandu yang rencananya juga akan dinaikkan. Membiayai upaya peningkatan infrastruktur pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur umum. Perbaikan RTH maupun jalan yang belum ada drainase.
“Mungkin juga untuk menutupi kegiatan anggaran yang belum bisa berjalan. Semoga pula dengan efisiensi tersebut bisa menyelesaikan janji politik wali kota sampai tahun 2024,” imbuhnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay