Ratusan Alumni Untad Diarahkan Gabung di IKA

oleh -
Prosesi wisuda di Audirium Untad, Kamis (28/12). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Universitas Tadulako (Untad) kembali melepas alumninya sebanyak 966 orang, pada wisuda ke-90, di auditorium Untad, Kamis (28/12). Dari jumlah itu, 87 diantaranya adalah lulusan Pascasarjana jenjang S2, S3 dan 879  S1 dan diploma dari 11 fakultas dilingkungan Untad.

Dirincikan, FKIP 350 orang, FK 16 orang, FISIP 111 orang, FE 74 orang, FH 98 orang, FT 39 orang, Fahut 27 orang, FKM 24 orang, Faperta 59 orang, FMIPA 43 orang, Fapetkan 18 orang.

“Dengan demikian, jumlah keseluruhan alumni Untad sampai saat ini telah berada pada angka 61.074 orang termasuk lulusan yang diwisuda hari ini,” terang Rektor Untad, Prof. Muhammad Basir.

Dikatakannya, para wisudawan yang dilepas saat itu, ada lima orang menunjukan prestasi dibidang akademik, termasuk nilai-nilai spirit yang mereka miliki, dan yang terbaik adalah Armin Muis, Program studi  (Prodi) S3 Ilmu Ekonomi.

Untuk jenjang S2 wisudawan terbaik adalah Fitrawaty  dari Prodi S2 Manajemen, lama studi satu tahun lebih dengan IPK 3,97. Jenjang S1 IPK tertinggi sekaligus lulusan tercepat, Muhmmad Syaiful Fadly Abdul Majid dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik, meraih IPK 3,80 dengan yudisium Cum Laude dan masa studi 3 tahun lebih. Sementara wisudawan termudadiraih Fitria Maslin dari prodi PGSD FKIP dengan usia 19 tahun.  Sementara, wisudawan terbaik dari  jenjang pendidikan D3, Fitri Wahyuningsih.

Terdapat pula lulusan tertua dari jenjang S2 Ilmu Hukum, dirinya dijadikan sebagai siprit dan teladan pada wisuda ke 90 itu, dimana lulusan tersebut memegang teguh motto Long Life Education, wisudawan itu adalah  I Made Yasa, lahir di Singaraja Bali 14 April 1944 atau saat ini berusia 73 Tahun 8 bulan dan 13 hari. Wisudawan tertua itu adalah mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng tahun 2003-2005.

Rektor menyampaikan, wisuda bukan penghujung perjalanan panjang yang sudah dilewati, tapi hari pertama dari lembaran baru kedepan. Olehnya Rektor menitipkan pesan, mulailah bekerja keras karena sesuatu tidak akan pernah merangkul hanya dengan harapan tetapi harus dengan berjuang serta menjadi alumni yang pandai introspeksi.

“Mengukur kemampuan jangan gunakan perasaan, tetapi pakai assesment rasionalitas. Modal dasar telah kalian miliki dalam membangun interaksi dan transaksi kehidupan yang diraih dari almamater kalian selama duduk di bangku penggodokan. Doa dan kasih sayang dari orang-orang yang dikasihi telah mengatarkan kalian menjadi putra-putri Tadulako yang bersahaja,”katanya.

Dipenghujung Rektor menyampaikan, sebagai bentuk kesetangkupan antara almamater dan alumni, para wisudawan jangan sampai mendapat julukan kacang lupa akan kulitnya. Olehnya dia meminta untuk segera bergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Untad melalui fakultas masing-masing.

Hadir juga dalam kegiatan itu, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Sulteng, Faisal Mang, yang mewakili Gubernur H.Longki Djanggola selaku Ketua Kehormatan Dewan Penyantun Untad. Bupati Kabupaten Donggala, Kasman Lasa, Mitra dari Pimpinan Perbankan, Ketua dan anggota Senat Akademik Untad, Pimpinan Fakultas dan lembaga-lembaga serta para pengelola Satuan Akademik di lingkungan Untad. (YAMIN)