PALU – Aliansi Siga Merah, mengelar aksi damai di Kota Palu, untuk menolak berita bohong dan ujaran kebencian yang dapat merusakan keamanan, ketertiban dan tatanan nilai-nilai budaya daerah.

Ratusan masa aksi itu melaksanakan konvoi yang dimulai dari Lapangan Vatulemo dan berakhir di Anjungan Nusantara, Selasa (18/09) petang.

Aliansi Siga Merah terdiri dari sejumlah organisasi dan elemen masyarakat, di antaranya Pos Komando Demokrasi (Pondasi) Rakyat, Forum Komunikasi Pemuda Kaili (FKPK), Dewan Kesenian Kota Palu, dan majelis pengajian.

Orator, Ismail mengatakan, Kota Palu telah dipercayakan masyarakat dunia untuk menjadi tuan rumah Hari Habitat Dunia. Untuk itu, mereka akan memberikan rasa aman bagi siapa saja yang datang ke Palu.

“Kami berada pada barisan terdepan TNI dan Polri,” ujar Ismail.

Selain itu, kata Ismail, ada beberapa kegiatan besar lainnya di Palu, beberapa waktu kedepan, yakni Festival Pesona Palu Nomoni dan hari kota sedunia.

“Kami menolak tegas berita hoax (bohong), menolak oknum-oknum yang datang di Kota Palu untuk menyampaikan ujaran kebencian. Kami siap membubarkan jika kepolisian tidak mampu,” tegasnya.

Ketua Pondasi Rakyat, Nur Alam Aruji mengatakan, demokrasi merupakan hak setiap orang dalam menyampaikan pendapat, namun jangan sampai membuat keresahan di masyarakat.

Kata dia, Kota Palu sebagaimana visi dan misi wali kota yakni Palu berbudaya dan beradat yang dilandasi iman dan taqwa, harus tetap dijaga dan dipastikan bahwa tidak ada gerakan-gerakan yang merusak tatanan yang sudah damai saat ini.

“Kalau pun ada yang sengaja melakukan, pasti kita akan menjadi lawannya,” tegas Nur Alam.

Sementara Ketua FKPK, Suhupi mengatakan, jika ada aksi yang dilakukan sebelum kegiatan besar di Palu, maka tidak menjadi masalah.

“Tetapi kalau aksi itu menggangu ketentraman dan anarkis, maka kami akan membubarkannya,” tegas Suhupi. (HAMID)