Alat Deteksi Gempa di Pombewe Dicuri Lagi

oleh -
Tempat penyimpanan alat pendeteksi gempa di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dibongkar oleh maling. Pencurian alat pendeteksi gempat ini diperkiriakan dilakukan sekira dua bulan ke belakang, karena stasiun mini tidak terkoneksi dengan BMKG Kota Palu sejak saat itu. (FOTO: IST)

SIGI – Pihak BMKG Kota Palu, terpaksa harus mengangkat sisa alat pendeteksi gempa yang ada di Dess Pombewe Kecamatan Sigi biromaru. Hal itu dilakukan karena sejumlah perangkat pendukung deteksi gempa di stasuin mini Desa Pombewe kembali dicuri orang.

“Terpakasa kita angkat sejumlah alat yang tersisa di stasiin mini di Desa Pombewe ini, karena alat yang lain sudah di curi orang,” terang Ahmad salah satu petugas BMKG Kota Palu.

Hilangnya sejumlah perangkat deteksi gempa di stasiun mini itu, diketahui saat alat yang ada di kantor BMKG Kota Palu tidak lagi berfungsi (konek) dengam stasiun mini di Desa Pombewe.

“Diperkirakan hilangnya sejumlah alat itu satu bulan lalu, dan kami diperintahkan untuk mengangkat seluruh alat yang tersisa. Daripada dibiarkan, maka kita tarik semua alat yang tersisa karena dikhawatirkan akan kembali hilang,” terangnya.

BACA JUGA :  Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilgub, Sekretaris Bawaslu Sulteng Diperiksa Senin Depan

Alat yang hilang di antaranya, solar sel dan beberapa perangkat lainnya.

Hilangnya alat pendeteksi gempa ini sudah kedua kalinya 2019 lalu dan pelakunya saat itu sudah ditemukan.

“Dengan kejadian ini, belum ada dari pihak BMKG untuk melakukan pemasangan alat baru, karena khawatir akan hilang lagi. Dan bisa jadi bila gempa terkadi di wilayah Sigi akan tidak terdeteksi seluruhna,” ujar Ahmad.

Pihaknya juga dalam hal ini, sudah melaporkan kejadian kehilangan alat ke pihak Polsek Biromaru dan masih akan dilakukan pengembangan.

BACA JUGA :  Dugaan Korupsi Alat Lab Untad, Kejati Sita Rp3 Miliar dari Direktur SBA

Diketahui, saat ini tersisa dua stasiun mini Labuan dan Baluase yang aktif mendeteksi gempa Kota Palu dan sekitarnya.

Reporter: Hady/***
Editor: Nanang