Banggai – Perkembangan sektor perbankan di Sulawesi Tengah pada bulan Agustus 2023 menunjukkan pencapaian yang positif, meskipun beberapa indikator mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Juli 2023.
Wakil Kepala OJK Sulawesi Tengah, Andri Arsasi, menyatakan bahwa data menunjukkan pertumbuhan positif secara year-on-year untuk seluruh indikator. Aset sektor perbankan di wilayah ini mencapai angka yang luar biasa, yakni sekitar Rp 60,91 triliun pada bulan Agustus 2023. Mayoritas dari aset ini dikuasai oleh Bank Umum, yang mencapai Rp 60,50 triliun, sementara Bank Perekonomian Rakyat (BPR) berkontribusi sekitar Rp 0,41 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) di wilayah ini juga signifikan, dengan total mencapai Rp 31,46 triliun, di mana Bank Umum berkontribusi sebesar Rp 31,19 triliun, dan BPR mencapai Rp 0,27 triliun.
Andri menambahkan, “Sebagai bagian penting dari sektor perbankan, total kredit yang diberikan mencapai sekitar Rp 44,04 triliun, dengan mayoritasnya disalurkan oleh Bank Umum sebesar Rp 45,75 triliun, dan sisanya oleh BPR sebesar Rp 0,29 triliun. Lebih menarik lagi, Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan tingkat yang sehat, mencapai 146,23 persen secara keseluruhan, dengan Bank Umum memiliki LDR sebesar 146,66 persen dan BPR 68,34 persen.”
Yang tidak kalah penting, tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) masih terkendali, dengan total NPL sebesar 1,92 persen. Ini terdiri dari 1,91 persen untuk Bank Umum dan 3,97 persen untuk BPR, menjaga kualitas non-performing loan pada tingkat yang positif.
Andri juga menekankan komitmen perbankan dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Total kredit yang disalurkan kepada sektor ini mencapai Rp 15,03 triliun pada bulan Agustus 2023, mencerminkan peningkatan sebesar 13,43 persen year-on-year. Kualitas NPL di sektor UMKM juga tetap terjaga dengan baik, berada di bawah ambang batas 5 persen, yakni 3,32 persen.
Selain itu, pasar modal di Sulawesi Tengah juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada bulan Agustus 2023, tercatat 85.210 rekening investasi, dengan mayoritas investasi dalam reksadana mencapai 72,73 persen dari total rekening investasi. Ini menunjukkan peningkatan minat investor di wilayah ini, memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Reporter: Irma