PALU- Lembaga kemanusian Aksi Cepat Tangap (ACT) akan membangun 1000 unit Integrated Comunnity Selter (ICS) hunian layak bagi korban bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala.

“Untuk tahap awal akan kita bangun 1000 unit ICS bagi korban bencana ditiga wilayah tersebut, karena itu merupakan kebutuhan dasar mereka,” kata Director of Disaster & Community Development Program Sri Eddy Kuncoro, di sela-sela kedatangan kapal Kemanusian di Pelabuhan Pantoloan, Ahad (21/10).

Dia mengatakan, ini tahap awal, tergantung kebutuhan dan sinergitas dengan pemerintah setempat.

“Sesuai pengalaman 200 unit ICS selesai dibangun dalam waktu satu bulan agar bisa segera ditempati,” katanya.

Kata dia, ada juga partisipatif selter, artinya masyarakat bergotongroyong dengan tenaga dan material masih bisa dipakai untuk membangun rumahnya di lahan sendiri. Sehingga dengan itu, ada rasa memiliki dan bisa lebih bagus.

Selain itu tambahnya, ACT akan menginisiasi program humanity store, program paket bantuan bagi pengungsi yang diformat dalam bentuk kartu, makan akan lebih teratur dan tidak ricuh.

Harapanya apa yang mereka berikan melalui donatur, dapat bermanfaat dan dirasakan masyarakat di tiga wilayah tersebut.

Kapal kemanusian, Kapal Muatan Penumpang (KMP) Drajat Paciran tiba di Pelabuhan Pantoloan pada Ahad dini hari, dengan membawa bantuan logistik sebanyak 1000 ton. Bantuan itu terdiri dari makanan siap saji, beras, pakaian, alas tidur dan bahan kebutuhan lainya.

Selain itu, juga membawa truk makanan, untuk memenuhi kebutuhan makan siap saji dan 80 orang masyarakat relawan Indonesia (MRI) yan akan bekerja.

Sebelumnya ACT telah mendatangkan 513 MRI dari Makasar, belum lagi  relawan lokal, ibu-ibu yang memasak dan pemuda yang membantu mendistribusikan logistik.

ACT sendiri memiliki satu posko induk dikota Palu dan 11 posko wilayah ditiga daerah terdampak bencana. (IKRAM)