PALU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu, GA Nasser, mengatakan , bahwa inflasi tahunan (YoY) Kota Palu pada Juli 2023 mencapai 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,20. Ini merupakan angka inflasi tertinggi sejak tahun 2022.

Inflasi tahunan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga di berbagai kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 2,82 persen, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 2,17 persen. Selain itu, kelompok transportasi mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 6,50 persen, sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat 2,04 persen.

Namun, terdapat beberapa kelompok yang mengalami penurunan indeks harga. Kelompok pakaian dan alas kaki mengalami penurunan sebesar 1,03 persen, sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,68 persen.

“Tingkat inflasi bulanan (MoM) pada Juli 2023 mencapai 0,11 persen, dan tingkat inflasi year to date (YtD) pada Juli 2023 sebesar 1,23 persen. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi tahunan di bulan Juli 2023 antara lain beras (0,86 persen), bensin (0,77 persen), dan rokok kretek filter (0,24 persen). Sementara itu, minyak goreng dan bawang merah termasuk dalam komoditas yang berkontribusi negatif terhadap inflasi,” ujar Kepala BPS Kota Palu GA Nasser, kepada media ini, Senin (1/8).

Meski demikian, Kota Palu tidak sendirian dalam mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 5,21 persen dengan IHK 116,10, sementara inflasi terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,50 persen dengan IHK 116,28.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG