Terdapat satu riwayat yang indah dari sahabat mulia Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, riwayat ini dikutip dari Imam Ahmad bin Hanbal dengan sanad shahih.

Disebutkankah sebuah doa yang terbukti mustajab. Bukan hanya dikabulkan, ketika doa ini dibaca sampai usai, berulang kali, menghadap ke kiblat seraya menangis dengan tulus, Allah Ta’ala menurunkan ribuan malaikat sebagai penolong.

Kejadiannya saat berkecamuknya jihad Badar Al-Kubra. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangan hingga ketiaknya terlihat. Terdapat selendang di pundak beliau. Nabi melihat kaum Muslimin yang jumlahnya hanya 300an mujahid, kemudian mengarahkan tatapan kepada ribuan kaum kafir Quraisy.

Kedua golongan ini bertemu dengan misi yang berlainan. “Ya Allah, penuhilah apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika sekelompok umat Islam ini binasa, niscaya Engkau tidak akan disembah lagi di bumi, selamanya.”

Umar bin Khaththab melanjutkan, Nabi berulang kali memanjatkan doa ini sembari menangis sesunggukan. Saking kencangnya tangisannya, selendang beliau pun terjatuh.

Melihat fenomena mengharukan tersebut, sahabat mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq mendekap Nabi yang mulia dari arah belakang. Abu Bakar berupaya menenangkan dan meyakinkan Nabi atas nama saudara seiman.

“Wahai Nabi,” tutur Abu Bakar, “cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu. Sesungguhnya Dia akan memenuhi apa yang telah dijanjikan-Nya.”

Tak berselang lama, Allah Ta’ala menurunkan satu ayat. Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan kebenaran janji-Nya. Allah Ta’ala langsung menurunkan ribuan malaikat untuk menolong kaum Muslimin.

Para sahabat yang turut serta ikut menyaksikan ribuan malaikat yang hadir, dengan berbagai versi penceritaan. Ada yang menyatakan, ia melihat kepada kafir Quraisy tiba-tiba terpisah dari badannya karena dipenggal.

Sosok yang memenggal tak terlihat, hanya sekilas, selayak bayangan putih. Itulah malaikat.

“Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’” (Qs. Al-Anfal [8]: 9)

Atas pertolongan Allah Ta’ala dengan turunnya seribu malaikat, kaum Muslimin memenangkan jihad Badar. 70 kafir Quraisy terbunuh. 70 lainnya menjadi tawanan. Kauym muslimin yang syahid 14 orang.

Semangat Badar mengajarkan kepada kita untuk kembali meluruskan niat yang ikhlas dalam melakukan setiap amal apapun. Berdoa seperti yang dilakukan Rasulullah adalah  doa yang memastikan kedekatan kita kepada Allah.

Ini bisa dilacak  melalui amal-amal ibadah fardhu & sunnah telah terpelihara dengan baik sebagaimana pasukan mukminin. Sehingga tatkala kita meminta bantuan-Nya, Allah segera mengijabahi. Ya, hanya dengan menjamin kedekatan kita dengan-Nya, maka setiap permintaan dan pertolongan Allah akan datang.

Pelajaran lainnya  adalah kekokohan barisan, taat pada pimpinan, dan strategi. Keterbatasan perlengkapan dan dana dapat disiasati dengan soliditas pasukan. Ketika pasukan solid, dan selalu taat pada qiyadah, maka kejeniusan seorang qiyadah dalam memainkan strategi diperlukan, sehingga semua dapat bergerak efektif, efisien dan produktif.

Perang Badar membuktikan perpaduan antara kekuatan ruhiyah, soliditas jamaah, dan strategi yang cerdas sehingga Allah mengaruniakan kemenangan meski dengan syahid 14 orang.  Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)