PALU – Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Farid R. Yotolembah, menyatakan bahwa perkembangan Alkhairaat tidak dapat dipisahkan dari Sang Ulama Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua yang merupakan pendirinya.
“Sejarah perjuangan, pembangunan, dan pertumbuhan perguruan Alkhairaat dimulai di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 1930, dan terus berkembang ke seluruh negeri, bahkan mencapai negeri asal kelahiran Guru Tua di Yaman,” kata Farid saat Temu Alumni Alkhairaat, Selasa (2/5).
Menurutnya, Guru Tua adalah sosok yang cinta ilmu, dan tidak menyimpan ilmunya untuk kepentingan pribadi dan keturunannya. Sebaliknya, Guru Tua dengan ikhlas membagikan dan mengajarkan ilmunya tanpa pamrih demi kemaslahatan melalui kiprah lembaga pendidikan Alkhairaat.
Farid R. Yotolembah, selaku Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan atas nama gubernur Sulteng, mengucapkan terima kasih dan apresiasi tak terhingga atas segala pengabdian dan perjuangan Guru Tua, yang hingga saat ini masih terus dirasakan manfaatnya bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.
“Berkat eksistensi lembaga pendidikan Alkhairaat dan kiprah Abnaulkhairaat dalam membangun Sulawesi Tengah pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
Farid berharap agar momentum Temu Nasional dapat menjaga keutuhan dan persatuan Abnaulkhairaat agar tidak tercerai berai dan berjuang sendiri-sendiri dalam melanjutkan cita-cita perjuangan Guru Tua, yang merupakan ayah sekaligus mentor bagi seluruh Abnaulkhairaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Temu Nasional Abnaulkhairaat, Asgar Basir Khan, menyatakan bahwa Temu Nasional Abnaulkhairaat memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah memperkuat wawasan Abnaulkhairaat tentang merakit kekuatan bersama dalam memasuki era digitalisasi dan globalisasi, memperkokoh semangat bersama membesarkan Alkhairaat, memperdalam dan menggali gagasan ide wawasan untuk Alkhairaat untuk bangsa beserta solusinya, merefleksikan penguatan program digitalisasi dalam era digitalisasi melalui program-program nyata, serta menentukan arah pergerakan dalam mengawal kemurnian Alkhairaat sesuai dengan khittah pendirinya yaitu Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri.
Selain itu, menurut Asgar, dalam kegiatan Temu Nasional hari ini akan dilakukan peluncuran Super App Alkhairaat atas kerja sama PT Badan Usaha Milik Alkhairaat (BUMA) dengan PT Nusantara Trade Net (NTN) Cyber group, yang juga merupakan ekosistem Digitalisasi Administrasi Alkhairaat mulai dari tingkat pusat sampai tingkat kelurahan.
“Selain aplikasi itu, temu alumni juga akan membahas pola kerja BUMA yang telah bekerjasama dengan PT pos Indonesia (persero) dalam hal ekspedisi pengiriman logistik dalam/luar negeri, pergudangan, jaringan perdagangan eksport, dan membuka peluang kepada seluruh Abnaulkhairaat untuk ikut mengambil peran dalam peluang bisnis tersebut.” tutur Asgar Basir Khan.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG