PARIMO – Terdampak banjir Torue 28 Juli lalu, sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan  di Desa Purwosari, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), belum mendapat penanganan dari pemerintah daerah setempat.

“Pascabanjir Torue itu, kerusakan yang dialami desa kami adalah rusaknya jembatan di Dusun tiga. Hingga saat ini belum tersentuh oleh pemerintah,” ungkap Kepala Desa (Kades) Purwosari, I Putu Kembar Eka Budianto, dihubungi Jum’at (21/10).

Ia mengaku, sentuhan program pasca banjir hanya  normalisasi dari BPBD Parimo, padahal terdapat beberapa infrastruktur berupa jembatan mengalami kerusakan sehingga terdapat program rehabilitasi.

Kata dia, sisa matrial jembatan sejauh ini masih melintang di permukaan sungai akibat banjir Torue tersebut, untuk mengakut material tersebut tidak mampu dengan tenaga manual.

“Dihancurkan pun tidak mampu, bahkan mengunakan alat pihak perusahaan yang bekerja di sungai tidak mampu mengangkat material tersebut. Kami khawatirkan, sewaktu-waktu banjir datang, sehingga menghambat jalan air pastinya terjadi luapan,” jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah melaporkan hal ini ke Pemkab, namun tidak mendapat penangnan sampai sekarang, tercatat jembatan putus di dusun 3  ada 2 unit selain itu kerusakan jembatan ringan ada  2 unit.

“Kerugian akibat putusnya jembatan membuat akses jalan masyarakat terhalangi, apalagi anak sekolah, petani kebun dan lainnya, meskipun  ada jalan alternatif namun warga harus menempuh rute yg lebih jauh,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin