PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menyebutkan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban banjir Torue, diperkirakan akan rampung selama dua tahun.

Hal itu dikarenakan banyaknya proses administrasi yang harus diselesaikan, diantaranya, pembahasan lahan, lokasi huntap harus berdekatan dengan pantai, karena sebagian korban banjir mayoritas berprofesi nelayan.

Sekretaris BPBD Parimo, Moh. Rivai mengatakan, tercatat rumah rusak akibat banjir sebanyak 40 rumah di antaranya, 10 unit dinyatakan hilang dan 30 rumah lainnya rusak berat.

“Terdapat usulan baru dari Desa dan Kecamatan sebanyak 12 unit rumah yang berada dibibir pantai. Sehingga total rumah menjadi 52 unit yang harus dibuatkan Huntap,” ungkapnya saat ditemui Selasa (27/09).

Ia menjelaskan, pembangunan huntap tidak hanya fokus di satu tempat. Sementara terdapat empat Kepala Keluarga (KK) sudah membeli lokasi sendiri untuk membangun huntap. Selain itu, tujuh KK yang rumahnya rusak berat tidak masuk dalam zona merah.

“Mereka masih bisa membangun rumah di lokasi itu. Dan tidak lagi direlokasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk anggaran pembangunan huntap belum dapat dipastikan. Karena, pemerintah daerah saat ini tengah melakukan lobi-lobi anggaran ke pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB).

“Kami juga sedang berusaha untuk meminta dana bantuan ke BNPB. Karena, terdapat bangunan fisik yang harus dibangun disana seperti, jalan dan beberapa unit jembatan yang rusak menggunakan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi,” pungkasnya.

Reporter: MAWAN
Editor: NANANG