PALU – Pada Triwulan II tahun 2022, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1.52 persen. Kenaikan indeks harga/inflasi tertinggi terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (4,23 persen)diikuti kelompok transportasi (3,1 persen) kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2,49 persen) kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,59 persen) kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (1,44 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,77 persen) penyediaan makanan dan minuman/ restoran (0,38 persen) kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,34 persen)serta kelompok kesehatan (0,21).

Sebaliknya penurunan indeks harga/deflasi hanya terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki yang memiliki indeks sebesar (0,20 persen). Sedangkan pada kelompok pendidikan pada periode Triwulan II (Juni 2022 terhadap Maret 2022) terpantau stabil.

Kepala BPS Kota Palu GA Naser mengatakan, Pada bulan Juni 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,24 persen dan inflasi year on year (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,90 persen.

Inflasi Triwulan II Kota Palu disumbangkan oleh andil positif dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau  (0,64 persen) kelompok transportasi (0,43 persen) kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,15 persen)kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,09) kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,08 persen) kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,07 persen) kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran (0,03 persen) kelompok informasi, komunikasi, dan jasa  keuangan (0,02 persen) serta kelompok kesehatan (0,01 persen). Sebaliknya kelompok pakaian dan alas kaki memberikan andil negatif terhadap inflasi triwulan II sebesar (0,01 persen). Sedangkan kelompok pendidikan tidak memberikan andil pada inflasi triwulan II Kota Palu.

“Beberapa komoditas yang memiliki andil positif terhadap inflasi Triwulan II 2022 antara lain, minyak goreng sebesar 0,36 persen, angkutan udara 0,35 persen,  kontrak rumah 0,08 persen,  bawang merah 0,07 persen, lemari pakaian dan bioskop masing-masing 0,06 persen serta sabun mandi, rokok kretek filter dan pemeliharaan/service masing-masing 0,04 persen.

Sementara itu, beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi Triwulan II 2022 antara lain: ikan selar/ikan tude 0,23 persen,  ikan cakalang/ikan sisik 0,08 persen, ikan teri 0,04 persen, ikan layang/ikan benggol, popok bayi sekali pakai/ diapers dan bensin asing-masing 0,03 persen, baju muslim wanita dan sabun cair/cuci piring masing-masing 0,02 persen serta daster 0,01 persen,” ungkap GA Naser, Jumat (29/7).

Reporter: IRMA
Editor: NANANG