PALU – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan kunjungan kerja ke kabupaten Poso. Kunjungan kerja ini dalam rangka muhibbah kerukunan dan sosialisasi Peraturan Bersama Menteri (PBM) selama dua hari, Jumat-Sabtu, (28-29/Mei). Turut hadir dalam kegiatan ini, di ataranya, Wakil Bupati Poso, Kepala Kantor Kementerian Agama Poso dan sejumlah tokoh lintas agama.

Ketua FKUB Sulteng KH. Zainal Abidin dalam arahannya mengatakan, kunjungan kerja ini merupakan bagian dari penguatan persaudaraan. Serta melakukan komunikasi yang intens antara FKUB Sulteng dengan pengurus FKUB dan tokoh-tokoh agama dan pemerintahan yang di kabupaten Poso.

“Di antara yang harus dijunjung tinggi dalam penguatan persaudaraan dengan saling menjaga dalam penyebutan Istilah-istilah di antaranya kafir dan lain sebagainya” ujar KH. Zainal Abidin.

Prof Zainal menilai kurangnya komunikasi akan menimbulkan kecurigaan. Dan ketika kecurigaan muncul maka akan timbul pertikaian. Ia berharap komunikasi akan terus-menerus dilakukan sebagai upaya mencegah sedini mungkin kesalahpahaman sesama umat beragama. Kebenaran agama lanjut Zainal dalam konteks kehidupan sosial sama dengan pakaian dalam perlu digunakan, namun tidak perlu diperlihatkan.

“Mengerti agama dengan baik dan benar serta utuh, karena kita tidak mengetahui secara utuh ajaran agama orang lain, laksanakan ajaran agamamu dengan baik dan tidak menghina ajaran agama orang lain,” tambahnya.

Lebih jauh, Ketua Dewan Pakar Alkhairaat itu menjelaskan, perbedaan tidak bisa dihindari namun perbedaan harus segera diselesaikan. Masing masing Interen umat beragama banyak sekte dan aliran-aliran. Dan menurut dia, pertanyaan yang harus dihindari adalah benar atau salah, tetapi mengapa terjadi perbedaan. Sehingga umat dapat memberi pilihannya untuk diikuti.

“Hingga umat dapat memberi pilihan untuk memilih mana yang akan diikuti,” katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Poso Muhammad Yasin Mangun mengatakan, untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama, antar pemeluk agama saling menghormati. Dan saling menjaga sikap kebersamaan serta menjaga sikap kekeluargaan di masing-masing pemeluk agama.

“Saling menjaga sikap kebersamaan dan kekeluargaan di antara sesama pemeluk agama, saling menghormati dan saling menjaga kerukunan,” pungkasnya.

Reporter: Nanang IP