DONGGALA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendukung kegiatan festival tenun tahun 2022 di Kabupaten Donggala, setelah adanya alokasi dana sharing dari Pemkab Donggala.

Dukungan itu diungkapkan Kepala Bidang Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala, Rosmawati, belum lama ini.

“Berdasarkan hasil rapat koordinasi kami di Gorontalo dan di Morowali beberapa waktu lalu, Kemendikbud akhirnya mengagendakan event Festival Tenun Donggala 2022,” ungkap Rosmawati.

Menurutnya, event tersebut sebagai rangkaian acara Indonesiana, sebuah event nasional Kemendikbud RI yang dilaksanakan di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia dengan masing-masing nama sesuai potensi daerah.

“Kita patut bersyukur dari seluruh kabupaten di Sulteng, Donggala salah satunya yang mendapat dukungan,” kata Rosmawati.

Selain Kemendikbud, pada tahun ini Kementerian Pariwisata juga mengagendakan sebuah event di Kota Donggala dalam rangkaian Pesona Indonesia 2022, yakni Festival To Donggalae dengan penyelenggara kemitraan Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng. Sesuai rencana, kegiatan akan digelar bulan September mendatang.

Salah organizer yang juga kurator event festival, Zulkifly Pagessa, menjelaskan, event To Donggalae berisi beragam seni pertunjukan tari, teater, musik, pameran seni rupa/fotografi dan panggung hiburan.

“Bentuk pelaksanaan akan dikemas dalam konsep pasar malam. Karena dalam tradisi di Kaili, pasar malam tidak hanya berfungsi sebagai ruang ekonomi semata, namun telah tumbuh dan berkembang menjadi ruang interaksi sosial budaya, di mana masyarakat bertemu dan menyatakan diri mereka,” jelas Zulkifly, Jumat (15/04).

Dulu, lanjut dia, pasar malam pernah menjadi bagian dari tradisi beberapa etnis yang hidup di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya etnis Kaili yang bermukim di wilayah Kabupaten Donggala.

Melalui festival nanti, ia berharap tradisi itu kembali tumbuh sebagai ruang informasi dan komunikasi sekaligus menjadi media aspirasi rakyat dari aspek budaya.

Festival To Donggalae kali pertama dilaksanakan di kawasan Kota Tua Donggala tahun 2016 dan 2017 silam. Namun tahun berikutnya tidak dilaksanakan karena bencana alam tahun 2018 hingga beberapa tahun berikutnya terkendala Covid-19.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay