OLEH : Ibrahim Ismail*
Mencoba menyimak dan mengamati perbincangan warganet terkait cuitan Wakil Bupati Poso, Yasin Mangun di media sosial di facebook.
Sebagai anak bangsa yang hidup di tanah Poso, tentu wajar jika memiliki pandangan tersendiri atas dinamika yang terjadi di sekitarnya, apalagi jika itu berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum.
Cuitan Wabup di FB adalah sikap pribadi yang bisa terjadi pada siapapun. Ungkapan itu biasanya dilatarbelakangi oleh apa yang di alami seseorang. Siapapun dia, tergantung pada isu atau problematika apa yang sedang menderanya, dan itu artinya manusiawi.
Hanya saja karena yang membuat cuitan itu adalah seorang pejabat publik wakil bupati, maka secara otomatis akan mendapat perhatian alias langsung viral dengan ragam tanggapan.
Bahwa semua itu diserahkan kepada masyarakat yang akan menilainya atas dasar karena hak politik ada pada siapapun.
Sebagai pribadi, saya berpandangan bahwa hak asasi dalam hubungannya dengan bernegara itu ada benarnya, tetapi tentu tetap butuh kehati-hatian, paling tidak, penting diwaspadai efeknya dari sisi asas manfaat dan mudaratnya untuk kepentingan negara, sebab jika tidak diberi batasan atau penjelasan yang tepat, dikhawatirkan akan mudah bias alias diboncengi isu lain, apalagi masuk pada area politik.
Dipastikan akan liar tak terkendali atau mudah dipolitisasi.
Singkatnya, terlepas dari kepentingan atas dinamika yang terjadi di atas, sebagai pribadi yang juga sebagai ketua komisariat salah satu ormas Islam di Kabupaten Poso, yakni Alkhairaat, kami masih sangat optimis bahwa masalah ini masih sangat terbuka untuk tetap dalan komitmen menjaga visi dan misi pemerintah daerah demi masyarkat Poso.
Optimisme ini didasarkan pada pernyataan beliau juga yang akan tetap bersedia menyelesaikan tugas-tugasnya bersama Bupati dr. verna Gladies Inkriwang hingga akhir periode nanti.
Yang cukup luar biasa dari bapak wakil bupati kita adalah ketaatan beliau atas sumpah yang pernah diikrarkan bersama ketika itu.
Maka bagi saya, justru itulah cermin dari kenegarawanan beliau. Sikap tegas penuh kesadaran akan sebuah tanggung jawab yang diembannya karena berkonsekuensi di akhirat nanti akan dipertanyakan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Olehnya, polemik ini penting untuk segera diakhiri, tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Saya masih sangat percaya pada masyarakat Poso yang sudah cerdas dalam menyikapi setiap keadaan atau isu di sekitarnya.
Sekali lagi saya percaya masyarakat tidak akan masuk terlalu jauh pada persoalan itu, karena yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana pemerintah terus berkerja keras, berusaha, memastikan terpenuhinya hajat hidup mereka, semisal jaminan keamanan, perputaran ekonomi terjangkau, pendidikan berjalan terukur, dan kesehatan warga terjamin.
Mereka pasti akan hidup tenteram dan damai, lepas dari dinamika atau problem yang tidak berpihak kepada rakyat itu.
Khusus untuk Abna’ Alkhairaat Poso yang tersebar di seluruh wilayah Poso tercinta, sesuai kapasitas saya tentunya mengingatkan nasihat dari Ketua Umum PB. Alkhairaat Pusat Habibana Ali bin Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri Lc., MA ketika memberi sambutan dan pencerahan saat safari beberapa waktu lalu.
Menurut Habib, Alkhairaat didirikan dari masyarakat untuk bangsa. Tidak sejarah yang mencatat bahwa Alkhairaat pernah berseberangan dengan pemerintahan yang sah. Justru haram hukumnya, selama tidak ada pelarangan bagj kita untuk melaksanakan anjuran sesuai syariat agama yang kita yakini.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua PHBI Kabupaten Poso H. Marjun S. Sos. Beliau mengajak seluruh ormas keagamaan untuk bisa berperan aktif menenangkan umatnya dengan memberi pencerahan bahwa tidak semua informasi harus direspon berlebihan, apalagi itu perkara yang kita sendiri tidak memahaminya.
Dalam sebuah maqhol orang bijak berkata “terkadang diam itu lebih baik daripada banyak bicara tetapi hanya justru memperkeruh suasana dan membawa mudharat”.
Bagi kelangsungan hidup berbangsa, bernegara dan beragama di negara yang majemuk ini yang ber-NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika ini, sudah sangat cukup karena sudah sesuai dengan ajaran semua agama khususnya, apalagi kita di Bumi Sintuwu Maroso.
Akhirnya semua kita kembalikan dan kepada Allah Swt. Tuhan YME. Berdo’a semoga kita diberikan kekuatan lahir dan batin, dijauhkan dari fitnah yang mengarah pada perpecahan dan renggangnya hubungan baik, mencederai persatuan dan kesatuan di negeri yang kita cintai ini dan kita memohon kepada Allah swt, teristimewa kepada pemimpin daerah ini Ibu Bupati, dr. Verna Gladies Inkriwang dan Wakil Bupati Yasin Mangun terus dalam lindungan dan bimbingan-Nya, sehingga kuat serta fokus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka hingga akhir periodenya nanti dengan predikat poso yang damai, sejahtera dan harmonis.
*Penulis adalah Ketua Komisariat Daerah Alkhairaat Kabupaten Poso