PALU – Anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng), Hj Sakinah Aljufri telah merealisasikan bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Aspirasi kepada 25.500 pelajar dan mahasiswa di Sulteng Tahun 2021. Jumlah penerima sebanyak 25.500 tersebut terdiri dari pelajar sebanyak 25 ribu orang dan penerima KIP kuliah atau mahasiswa sebanyak 500 orang.

Khusus KIP Kuliah, beasiswa tersebut dialokasikan di beberapa perguruan tinggi di Sulteng, seperti Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Universitas Tadulako (Untad) Palu, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Universitas Sintuvu Maroso (Unsimar) Poso dan Sekolah Tinggi Ilmu Politik (Stisipol) di Buol.

“Sampai saat ini saya terus konsen di pendidikan, bahkan saya selalu menyampaikan kepada ketua fraksi, tolong saya jangan dipindah dulu ke fraksi lain. Karena di DPR itu setiap satu tahun atau dua tahun selalu ada rolling komisi,” tutur Hj Sakinah Aljufri, saat pertemuan dengan sejumlah media, di salah satu kafe, di Kota Palu, Jumat (24/12).

Ketua Bidang Pembinaan Daerah, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulteng itu menambahkan, ia berusaha bisa duduk lagi di Komisi X DPR RI, mengingat masih banyak anak-anak di Sulteng yang membutuhkan beasiswa dari PIP Aspirasi.

“Apalagi kita kan baru mulai berbenah lagi setelah ditimpa bencana alam 28 September 2018 lalu sehingga banyak juga sarana dan prasarana pendidikan yang rusak atau anak-anak yang betul-betul belum bisa sekolah karena orang tuanya yang tidak ada pekerjaan. Ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 yang menghalangi, sehingga memang sangat membutuhkan perhatian dari seluruh stakeholder, jadi tidak hanya dari anggota DPR saja,” katanya.

Menurutnya, Sulteng masih termasuk kategori daerah 3T, di mana masih banyak anak-anak yang berkeinginan sekolah, tapi masih sulit mendapatkan akses, terutama dari segi finansial.

“Oleh sebab itu, saya katakan bahwa saya ingin konsen di sini (komisi X) dulu agar PIP Aspirasi ini tetap bisa sampai. Karena kalau tidak ada dari Sulteng yang duduk di komisi X, maka dana sebesar itu tidak akan bisa kita bawa ke Sulteng. Karena itu adalah jatah aspirasi anggota komisi X sehingga rugi kalau tidak ada orang yang mengurusnya,” jelasnya.

Memang, kata dia, pihak sekolah bisa saja mengusulkan beasiswa ke pusat, melalui PIP Reguler. Namun jumlah penerimanya tidak sebesar dibandingkan dengan PIP Aspirasi yang melekat di masing-masing anggota komisi X DPR RI.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wanita Islam Alkhairaat (WIA) itu mengatakan, untuk Tahun 2022 mendatang, jatah beasiswa PIP Aspirasi di Sulteng juga masih sekitar 25.500 penerima.

“Insya Allah tidak ada refocussing anggaran lagi, sehingga kita berharap dapat bertambah lagi jumlah penerimanya, bukan berkurang,” tandasnya. (RIFAY)