LUWU – 272 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi antusias mengikuti kegiatan bertema “Menjadi Juara dengan Sekolah Online” pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi dan Dyandra Promosindo, di Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa, 26 Oktober 2021.

Empat narasumber tampil dalam seminar kali ini, masing-masing Ketua Prodi Teknik Informatika STMIK Multicom Bolmong, Michel Farrel Tomatala S.Kom M.Cs yang menyampaikan tema “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital” dan Noni Sulut 2021, Blessy Easter Sara Tangel dengan materi berjudul “Bahaya Pornografi”.

Kemudian, Founder The Emotional Human Reaction in Reflecting Incident, Indah Arifah Febriany dengan materi “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital” serta Technopreneur ISP Sakaeng Solata Network, Stenly Cicero Takarendehang M.T.I dengan materi “Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-Anak di Dunia Maya”. Jalannya acara dipandu Ratih Auliah dari JPM-TV selaku moderator.

Materi pertama dibawakan Michel Farrel Tomatala. Menurut dia, manfaat internet dalam proses pembelajaran yaitu, untuk mencari referensi tambahan, meningkatkan komunikasi, dan sebagai sarana praktik mandiri sekaligus eksplorasi virtual murid.

Selain itu, kata dia, teknologi digital juga dapat digunakan sebagai media publikasi karya ilmiah, jejaring responden, hiburan, ataupun optimalisasi pembelajaran.

Selanjutnya, Blessy Easter Sara Tangel, mengatakan, konten pornografi masih banyak berseliweran di internet, karena tingkat popularitas yang tinggi, berlakunya era keterbukaan, warganet masih mudah percaya hoaks, serta keterbatasan literasi dan informasi.

“Kiat untuk menghindari bahaya tersebut di antaranya, kesadaran akan pelanggaran norma dan kepercayaan yang dianut, menjaga etika saat mengunggah konten, serta berupaya menjaga prestasi anak akan dampak negatifnya,” urainya.

Pemateri ketiga, Stenly Cicero Takarendehang, menambahkan, isu keamanan digital bagi anak harus didukung dari sisi edukasi, baik melalui orang tua maupun, guru di sekolah.

“Sehingga, komunikasi dengan anak-anak baik kepada orang tua atau kepada kakaknya harus berjalan baik,” tandasnya.

Sementara itu, Indah Arifah Febriany, sebagai narasumber terakhir, mengatakan, tenaga pendidik punya peran vital agar pembelajaran bisa berjalan efektif dan tidak membosankan.

Oleh karena itu, beberapa aplikasi yang seyogyanya dikuasai guru misalnya, Google Classroom, Zoom, Whatsapp, serta Canva dan Animaker.

“Selain itu, tenaga pendidik juga harus mampu memahami kondisi masing-masing siswa, serta tidak membatasi kreativitas siswa,” pungkasnya.

Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta, Shifa, bertanya tentang banyaknya anak-anak yang telah berinteraksi di media sosial dan internet, bagaimana pengawasannya.

Menanggapi hal tersebut, Stenly Cicero mengatakan, sejak dini sebaiknya anak sudah berinteraksi dengan internet, kemudian menjadi tugas orang tua yang untuk mendampingi dan mengarahkannya secara positif.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***