PALU – Vaksin Covid-19 buatan Sinovac China sudah tiba di tanah air dan telah didistribusikan ke sejumlah pemerintah daerah.

Namun belakangan ini, masyarakat awam dan kalangan peneliti sendiri masih ada yang meragukan efektivitas dari vaksin tersebut.

Menyikapi persoalan ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Prof Dr. Zainal Abidin, mengaku manusiawi jika ada kekhawatiran masyarakat mengenai vaksin Covid-19 itu.

“Karena ini menyangkut kehidupan seseorang. Tapi hidup ini tidak perlu khawatir terus menerus, karena kita kita juga mau sehat dan sembuh,” ujarnya kepada MAL Online, Jumat (08/01).

Untuk itu, ia menyarankan, sekaligus berharap kepada masyarakat yang khawatir dengan keamanan vaksin tersebut, agar mencari informasi kepada pihak yang berkompeten.

“Misalnya dokter dan dinas kesehatan mengenai pandangan mereka terkait vaksin itu. Merekalah yang paham,” sarannya.

Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu menambahkan, jika ia pribadi ditanya mengenai vaksin tersebut, maka ia lebih memilih menyerahkan semua kepada pemerintah.

“Selama pemerintah mengatakan aman bagi masyarakat, maka siapa lagi yang kita mau percaya kalau bukan pemerintah. Kita juga berasumsi bahwa tidak mungkin pemerintah itu mau menyengsarakan rakyat atau membuat masyarakatnya mati semua karena vaksin ini,” jelasnya.

Justru, lanjut dia, pembelian vaksin yang sekian triliun itu adalah dalam rangka memberikan rasa aman kepada masyarakat, di tengah pandemi Covid-19.

“Artinya supaya masyarakat kebal terhadap virus ini,” tekannya.

Ia juga menilai pemerintah sudah cukup transparan menyampaikan informasi mengenai vaksin tersevyt.

Kata dia, pemerintah pusat sudah menyampaikan bahwa vaksin yang dibagikan ke pemerintah daerah adalah dari Sinovac China kerja sama dengan Bio Farma.

Selain itu pemerintah juga sudah berterus terang bahwa vaksin sudah dibagikan ke masyarakat tapi belum keluar izin dari BPOM.

Soal sertifikasi halal dari MUI, lanjut dia, tanpa itupun vaksin boleh digunakan, karena darurat.

“Ini emergency namanya. Penggunaan yang cepat dan uji klinis yang hanya sekian bulan ini juga bagian dari kedaruratan, sehingga harus disuntikkan segera kepada tenaga medis yang berhadapan langsung dengan virus,” tutupnya.

Terpisah, Ketua Fraksi PKS, DPRD Provinsi Sulteng, Wiwik Jumatul Rofi’ah, mengatakan, berkaitan dengan vaksinasi, pemerintah harus memastikan bahwa vaksin harus aman untuk rakyat.

“Pemerintah harus terbuka dan menjelaskam tentang keamanan vaksin kepada masyarakat dan tentunya harus ada izin dari BPOM dan sertifikasi halal MUI,” singkatnya. (RIFAY)