PARIGI – Gedung Asrama Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Parigi Moutong (Parimo) akan dijadikan tempat isolasi pasien virus corona atau COVID-19.

Penunjukan lokasi tersebut berdasarkan hasil kajian yang dilakukan para dokter, bahwa lokasi itu aman digunakan karena jauh dari pemukiman warga.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Parimo, Ardi Kadir, di Parigi, Senin (06/04), mengungkapkan, asrama Diklat dinilai sangat strategis menjadi tempat isolasi karena melihat letaknya yang dibatasi jalan.

“Justru dengan adanya lokasi itu, masyarakat bisa berhati-hati,” jelasnya.

Kata dia, untuk sarana penunjang, maka akan dibangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), sehingga pasien yang diisolasi akan aman selama proses penanganan.

Lanjut dia, gedung tersebut tengah dilakukan pembenahan dengan menyiapkan sejumlah Alat Pelindung Diri (APD), sehingga belum bisa digunakan oleh warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sejauh ini, APD yang ada di Rumah Sakit Anuntaloko bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, masih cukup untuk digunakan sekarang.

“Kami telah menganggarkan, tapi setelah melihat droping dari pusat kita berhak mendapatkan, maka tinggal mengusulkan karena RS ini menjadi salah satu rujukan,” katanya.

Ia menuturkan, melihat grafik saat ini, Parimo masih aman, karena yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sejak Ahad (5/4) berjumlah 36 orang. ODP baru dan sehat, masing-masing satu orang dan PDP satu orang.

“Satu orang itu belum pasti positif, karena tes awalnya negatif,” terangnya.

Saat ini, Pemkab Parimo juga tengah mewaspadai keluar masuknya orang yang berasal dari Pulau Jawa. Pihaknya berharap warga yang dari luar, ketika masuk di daerah itu, agar segara melakukan pemeriksaan diri. (MAWAN)