POSO – Sebanyak  250  personel gabungan TNI- Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja  di Poso menggelar  simulasi penanganan aksi demonstrasi pemilu 2019 . Simulasi yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Poso tersebut  sebagai bentuk persiapan pengamanan  dini dalam mengantisipasi berbagai bentuk gangguan keamanan saat  penyelenggaran Pemilu 2019 mendatang berlangsung.

Simulasi  pengamanan  untuk aksi demonstrasi tersebut berlangsung  di depan kantor KPU kabupaten Poso, Sabtu (2 /2/ 2019) yang dipantau Ketua KPU Poso Budiman Malik dan seluruh komisioner KPU lainnya.Dalam simulasi itu diskenariokan adanya ketidakpuasan kelompok masa yang menamakan diri  dari aliansi masyarakat untuk kejujuran tersebut mendatangi kantor KPU Poso  memprotes hasil pemilu 2019.

Sekelompok massa yang diperankan personil gabungan Kodim 1307 dan personil Batalyon 714 Poso bergerak maju sebelum dihentikan satpol PP di depan pintu masuk kantor KPU Poso.Massa mulai bertindak anarkis dengan berupaya menerobos barikade Satpol PP dan polisi. Pasukan TNI pun dikerahkan hingga akhirnya berhasil memukul mundur massa pendemo menjauh dari kantor KPU Poso.Situasi akhirnya terkendali setelah dilakukan dialog dengan pihak pendemo dengan pihak KPU Poso yang akhirnya kelompok massa tersebut membubarkan diri dengan tertib.

Ketua KPU Kabupaten Poso Budiman Maliki kepada media ini menjelaskan simulasi pengamanan Pemilu yang digelar sebagai bagian dari tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan kemananan di Poso.Menurutnya,KPU Poso bersama seluruh unsur terkait khususnya TNI-POLRI dan Satpol PP harus terus bersinergi menciptakan pemilu 2019 di Poso yang jujur,aman dan damai.‘’ Simulasi ini bagian dari tahapan Pemilu 2019. Kita harap tidak ada hambatan ,namun jika terjadi, kita sudah persiapkan diri dan ini sekaligus memperlihatkan kekompakan seluruh aparat pengamanan Pemilu di Poso,’’ tandasnya.

Komandan Kodim   1307 Poso Letkol  Infanteri TNI Catur Sutoyo yang memimpin simulasi tersebut mengatakan simulasi gabungan  dilakukan sebagai latihan bersama menghadapi berbagai bentuk gangguan yang tidak diinginkan. Diakuinya, dengan adanya simulai seluruh aparat pengamanan yang terlibat khususnya TNI-Polri  sudah mempersiapkan diri secara dini mengantisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.(MANSUR )