PALU – Wali Kota Palu, Hidayat secara resmi membuka ajang  Indonesian Open Paragliding Palu Nomoni XC Competation, di Dusun Salena, Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, Selasa (25/08) pagi.

Ajang yang akan berlangsung dari tanggal 25 sampai 30 September itu akan diikuti beberapa atlet paralayang dari lima negara, seperti Singapora, Belgia, Malaysia, Korea dan dihadiri pelatih nasional paralayang Thailand yang membawa Thailand meraih 2 medali emas pada ajang Sea Games 2018.

Kegiatan itu sendiri merupakan rangkaian Peringatan HUT Kota Palu yang secara nasional dikenal dengan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN).

Wali Kota Palu, Hidayat, mengatakan, Bukit Salena merupakan salah satu lokasi yang akan dijadikan kawasan destinasi wisata.

“Selain Salena, kita juga punya Uwentumbu di Kelurahan Kawatuna yang juga merupakan kawasan wisata,” kata Hidayat.

Menurutnya, pengembangan Palu pada sector jasa merupakan skala prioritas yang diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perekonomian Kota Palu.

“Kita juga telah menata kawasan teluk dengan pembangunan soki-soki (pondok) Kampung Kaili yang menyajikan kekhasan budaya Kaili serta menjadi sarana edukasi bagi warga yang ingin mengenal berbagai alat musik tradisional yang digunakan para leluhur tempo dulu,” bebernya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga tengah konsen pada destinasi bukit yang dipusatkan di Kawasan Hutan Kota Kaombona sebagai sentral area public. Dimana, kawasan seluas ratusan hektar itu akan dibangunkan berbagai saran olah raga dan sebagainya, terkecuali lapangan sepak bola.

Selain itu ada kolam dan taman-taman yang akan ditumbuhi berbagai tanaman dan pepohonan endemik kepunyaan Sulteng.

“Semuanya akan ditemui disana (hutan kota),” tutupnya.

Pelatih paralayang Thailand, mengakui kelebihan yang dimiliki di arena paralayang Bukit Salena. (HAMID)