PALU – Perwakilan Badan Kependudukan dan  Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB) Toda Raya, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kamis (13/09).

Pencanangan itu dirangkai dengan peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kota Palu XXV Tahun 2018.

Kegiatan itu dihadiri perwakilan DPRD Kota Palu, Sekretaris Kota Palu, anggota Fromkopida, pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, para lurah, camat, para mitra kerja BKKBN dan para kader dan petugas lapangan KB.

Wali Kota Palu, Hidayat menyampaikan, pencanangan Kampung KB Toda Raya merupakan yang terakhir di Kota Palu. Dia berharap, upaya-upaya itu dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Palu.

Hidayat juga menyampaikan visi Pemkot yang selama ini telah dilaksanakan, yakni Palu kota jasa berbudaya dan beradat yang dilandasi iman dan taqwa yang terbilang sukses. Salah satu contohnya, kata dia, adalah peran aktif dari Satgas K5 yang telah dibentuk di seluruh kelurahan, sehingga dapat dirasakan keamanan, kenyamanan, kebersihan di Kota Palu.

“Pembentukan satgas K5 dan lembaga adat kita sangat membantu pemerintah. Kesadaran masyarakat kita untuk hidup bersih dan menjaga keamanan sudah terlihat berkat kerja-kerja Satgas K5 dan lembaga adat,” terangnya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng yang diwakili Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Ruwayah mengatakan, peringatan Harganas bertujuan untuk mengingatkan pada masyarakat akan pentingnya keluarga, sebagai wadah tumbuh kembangnya setiap anak bangsa, baik secara fisik, mental maupun moral, untuk menjadi manusia paripurna bagi kepentingan keluarga sendiri, bangsa dan negara.

Olehnya, pemerintah melalui BKKBN mengajak seluruh keluarga di Indonesia, segenap jajaran pengelola Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (PKKPK) dan semua pihak yang merupakan pemangku kepentingan bagi tangguhnya ketahanan nasional, untuk bersama-sama melanjutkan revitalisasi Program KB.

“Peringatan puncak Harganas tingkat Kota Palu terasa istimewa, khususnya Provinsi Sulteng telah berhasil menurunkan angka kelairan total (TFR), dari 3,2 anak pada survey demografi kesehatan Indonesia 2012 menjadi 2,7 anak per wanita usia subur pada tahun 2017,” katanya.

Namun demikian, Ruwayah menekankan, hasil itu tidak berarti membuat berpuas diri, sebab masih banyak tantangan pada masa yang akan datang, antara lain menurunkan angka kematian ibu, menurunkan pernikahan dini, melakukan pemerataan keikutsertaan keluarga berencana, menyediakan pelayanan KB yang dijangkau hingga kepelosok dan melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi terbentuknya ukuran keluarga yang ideal, serta menyukseskan program kampung KB.

Selain itu, lanjut dia, masih banyak kendala yang dihadapi dalam penggalakan KB pria, maupun program untuk memperkuat ketahanan dan meningkatkan pendapatan keluarga. (YAMIN)