PARIMO – Bank Indonesia (BI) kembali melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Provinsi Sulawesi Tengah, di Pelabuhan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Kamis (18/9).

Kegiatan ini bertujuan mendistribusikan uang layak edar hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) dengan dukungan TNI AL, pemerintah daerah, serta aparat terkait.

Direktur Departemen Pengelolaan Keuangan BI, Faris Budiawan, mengatakan ekspedisi ini merupakan amanat undang-undang mata uang untuk memastikan ketersediaan uang layak edar bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri.

“Kami harus menjamin uang di dompet masyarakat maupun di ATM selalu dalam kondisi baik dan sesuai kebutuhan,” ujarnya dalam acara pelepasan ekspedisi.

Ia menambahkan, tantangan utama distribusi uang berada pada kondisi geografis Indonesia yang beragam. Banyak wilayah hanya bisa ditempuh dengan kapal atau kendaraan khusus, bahkan melewati hutan dan laut dalam waktu berjam-jam.

Karena itu, BI menggandeng TNI AL sejak 2012 agar distribusi rupiah dapat menjangkau seluruh pulau sekaligus memperkuat simbol kedaulatan negara.

Selain mendistribusikan uang, ekspedisi ini juga menghadirkan edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri keaslian rupiah serta kampanye “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”. Kegiatan sosial turut dilakukan bekerja sama dengan perbankan dan instansi daerah.

Tahun ini, ekspedisi di Sulawesi Tengah menjadi yang ketiga kalinya digelar. Rombongan membawa uang senilai Rp10,56 miliar untuk didistribusikan ke lima wilayah kepulauan, yakni Banggai, Salakan, Wakai, Lawan, dan Bokan.

“Setiap kali kami tiba di pulau-pulau terpencil, antusiasme masyarakat luar biasa. Mereka bahagia bisa menukar uang lusuh dengan uang baru, meski jumlahnya tidak besar,” jelas Faris.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 ditargetkan menjangkau 18 provinsi dengan 90 pulau 3T. Setelah dari Sulteng, agenda berikutnya akan dilanjutkan ke Maluku, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.