PARIMO – Puluhan warga Desa Bambalemo, Kabupaten Parigi Moutong, melakukan aksi penyegelan kantor desa sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Kepala Desa yang dinilai gagal mengelola dan memimpin desa tersebut, Senin (25/8).

Aksi yang melibatkan sekitar 40 warga itu dilakukan dengan memasang palang di pintu kantor desa. Ma’ruf, selaku perwakilan massa aksi, mengatakan penyegelan dilakukan karena kekecewaan warga yang sudah memuncak.

“Sudah kesekian kalinya kami warga Desa Bambalemo kecewa dengan kepemimpinan Kepala Desa saat ini,” ujar Ma’ruf.

Ia menilai pelayanan kepada masyarakat buruk dan pengelolaan Dana Desa 2023–2024 tidak transparan serta tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014.

Selain itu, Kepala Desa disebut jarang hadir di kantor dalam beberapa bulan terakhir, sehingga menambah ketidakpercayaan warga.

Ma’ruf menegaskan, penyegelan kantor akan terus dilakukan hingga Kepala Desa memenuhi tuntutan warga.

“Kami tidak akan membuka segel kantor desa sebelum Kades bertindak sesuai dengan harapan kami,” tegasnya.

Kepala Bidang Pemerintah Desa, Minhar, mengungkapkan pihaknya sudah dua kali mengundang Kepala Desa Bambalemo untuk membicarakan masalah ini. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Dia sempat berjanji untuk memenuhi semua tuntutan warga, tapi kenyataannya tidak ada perubahan,” kata Minhar.

Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk menengahi persoalan ini dan memastikan pengelolaan Dana Desa dilakukan secara transparan dan akuntabel. Mereka juga mendesak adanya kepemimpinan desa yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.