DONGGALA – Dinas Perikanan Kabupaten Donggala membagikan sebanyak 1.131 kemasan produk olahan perikanan kepada keluarga berisiko stunting, di Desa Siboang dan Desa Bou, Kecamatan Sojol.
Upaya ini dilakukan secara terpadu dan merupakan langkah kongkrit Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala untuk percepatan penurunan angka stanting di daereh itu.
Pemkab Donggala menyasar 377 keluarga berisiko stunting, terdiri dari 160 keluarga di Desa Siboang dan 217 keluarga di Desa Bou.
Setiap keluarga menerima tiga jenis produk olahan ikan, seperti abon ikan, bakso ikan, stik ikan, nugget ikan, dan amplang ikan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala, Ali Assagaf, menjelaskan, distribusi paket dilakukan untuk mendukung gerakan percepatan penurunan stunting melalui peningkatan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani dan omega-3.
“Tahun ini kami pastikan intervensi sampai ke seluruh pelosok, termasuk pantai barat, Selama beberapa tahun terakhir, pelayanan untuk keluarga berisiko stunting di wilayah Sojol belum maksimal karena jaraknya yang jauh dari ibu kota kabupaten,” ujar Ali kepada media ini, Jumat (22/08).
Ali menyebut, intervensi yang dilakukan merupakan bagian dari aksi integral melibatkan lintas sektor seperti kepolisian melalui personel Bhabinkamtibmas untuk mendampingi pengembangan usaha ekonomi sirkular perikanan, budidaya ikan, dan hilirisasi produk olahan.
Menurut Ali, selain untuk menurunkan angka stunting, program ini juga diharapkan menciptakan kemandirian ekonomi keluarga dan membuka lapangan kerja baru di sektor perikanan.
Pemerintah menargetkan konsumsi ikan masyarakat mencapai 80,2 kg/kapita/tahun pada 2025, sekaligus menurunkan prevalensi stunting di bawah 17 persen, mendekati target nasional 14 persen.
“Gerakan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Donggala, yaitu “Donggala Sejahtera, Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan,” tutupnya