PARIMO – Bupati Parigi Moutong (Parimo), Erwin Burase, menegaskan penertiban aktivitas pertambangan ilegal akan menjadi prioritas menjelang 100 hari kerja kepemimpinannya.
Fokus penertiban mencakup aktivitas fishing, mining, dan logging yang dinilai menjadi permasalahan serius di daerah tersebut.
“Ketiganya ini akan menjadi prioritas kami untuk segera melakukan penertiban, karena satu minggu kemarin OPD terkait sudah diundang untuk mengambil langkah sesuai kewenangan,” ujarnya dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Parimo, Rabu (13/7).
Bupati mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan pendataan terhadap seluruh aktivitas pertambangan ilegal untuk kemudian ditertibkan.
Sebelum itu, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah tambang yang telah beroperasi puluhan tahun, terkait dampak lingkungan dari pertambangan tanpa izin (PETI).
Ia menyoroti penetapan Parimo sebagai daerah tanggap darurat malaria, yang salah satu penyebabnya adalah kubangan bekas tambang yang menjadi sarang nyamuk. Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta segera mengirimkan surat kepada camat dan pemerintah desa agar tidak lagi mengeluarkan izin atau surat terkait aktivitas pertambangan.
Bupati Erwin juga menyebut, pihaknya tengah mengkaji ulang status izin pertambangan rakyat (IPR) yang telah terbit, mengingat banyak yang telah beroperasi puluhan tahun tanpa memberi kontribusi signifikan bagi daerah.
“Harus melihat aturannya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Jangan dipaksakan, apalagi sampai masyarakat melakukan protes,” tegasnya.
Ia menambahkan, pertemuannya dengan Menteri ATR/BPN menghasilkan kesepakatan bahwa lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) tidak boleh dijadikan lahan tambang.
Sedangkan untuk lahan cadangan pangan berkelanjutan (LCP2B) masih dimungkinkan dengan syarat ketat, termasuk kajian tata ruang dan penggantian lahan.
Bupati memastikan, sebelum masa 100 hari kerjanya berakhir, langkah strategis untuk menghentikan aktivitas pertambangan ilegal yang merusak lingkungan akan dijalankan secara tegas.