TOUNA – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) menggelar stakeholder meeting tingkat desa pada wilayah dampingan program inklusi Touna, di Kantor Desa Padang Tumbuo, Kecamatan Ampana Kota, Kamis (29/05).
Salwa Zalsabila selaku Field Koordinator Program Inklusi Submitra Touna, mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu ajang evaluasi dengan stakeholder di Desa Padang Tumbuo untuk mengetahui apa yang telah dilakukan para stakeholder setelah pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan yang akan dilakukan ke depannya.
Menurut Salwa, Desa Padang Tumbuo sendiri menunjukan progres yang luar biasa dalam upaya pencegahan perkawinan anak.
Di tahun 2025, lanjut dia, dari Januari hingga sekarang, belum ada perkawinan anak yang terjadi berdasarkan catatan pihak desa.
“Kita melakukan crosscheck jangan sampai tidak tercatat tapi ada terjadi perkawinan, tapi mereka menegaskan bahwa memang tidak ada perkawinan anak,” katanya.
Di tahun-tahun sebelumnya, Kata Salwa, dari 2020-2022, perkawinan anak berjumlah 19 pasangan dan untuk tahun 2023-2024 masih ada perkawinan anak yang terjadi. Namun, pihaknya masih belum punya data terbaru yang lebih rinci.
“Kalau desa yang lain sudah ada yang terjadi, tapi sejauh ini menurun dari tahun sebelumnya. Yang nol saat ini baru Padang Tumbuo,” pungkasnya.
Sekretaris Desa Padang Tumbuo, Farid Koolang, mengatakan, para pemangku kepentingan terutama imam-imam di desa memiliki peran penting dalam upaya menurunkan tingkat perkawinan anak yang terjadi di desa.
Hal itu karena dalam pelaksanaan pernikahan itu sendiri para imam dapat menolak pendaftaran pernikahan anak dan memberikan edukasi terkait dampak buruk pernikahan anak.
“Mudah-mudahan dengan angka yang per bulan Mei ini di nol pernikahan anak di Padang tumbuo bisa bertahan sampai seterusnya, tidak ada lagi pernikahan anak di Padang Tumbuo,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua-Ketua RT-RW, Babinsa, Forum anak, Karang Taruna Desa Padang Tumbuo, Perangkat Desa Padang Tumbuo, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan dan Masyarakat Desa Padang Tumbuo.
Reporter : Riadi
Editor : Rifay