DONGGALA – Firmansyah (32) merupakan salah satu atlet pencak silat berprestasi yang dimiliki Kabupaten Donggala.
Beragam kejuaraan telah ia ikuti, baik di tingkat daerah, nasional, hingga tingkat internasional.
Pemuda kelahiran Desa Limboro Tahun 1993 silam ini merupakan atlet berprestasi perorangan cabang olahraga silat.
Dalam kejuaraan pekan olahraga mahasiswa tingkat Asean di Myanmar misalnya, ia sukses menyumbang medali emas bagi Indonesia.
Namun dalam dua tahun terakhir ini, Firmansyah justru hidup memprihatinkan. Ia mengalami depresi berat.
Menurut sahabatnya, Sigit Sudaryanto, peraih medali Perak Sea Games 2017 Kuala Lumpur itu, kerap mengamuk dan merusak barang-barang di rumahnya.
“Saat mengamuk kadang juga ia naik ke loteng rumah membuat takut orang tuanya,” ujar Sigit, Kamis (29/05).
Sigit menerangkan, Firmansyah telah diantar oleh beberapa sahabatnya sesama atlet silat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Madani, Palu, hari ini.
Tujuannya, untuk mendapatkan pengobatan sehingga bisa segera sembuh. Menurut Sigit, Firmansyah ingin sekali bisa tampil di Poprov 2026 di Morowali.
“Saya berharap pemerintah dapat membantu biaya pengobatan Firmansyah serta bisa membantu kebutuhannya sehari-hari,” ucap Sigit.
Dari catatan yang dihimpun media ini, Firmansyah juga meraih medali Perak PON Jabar XIX 2016. Pekan olah raga pelajar 2010 di Maluku.
Selanjutnya, juara 1 kejurnas pencak silat antar PPLP Gorontalo 20210 dan juara I pra PON XIX 2015 Gorontalo. Juara 1 Pra PON NTB 2012.
Kemudian, juara III Kejurnas Riau 2011. Meraih juara 1 Poprov Poso 2014, dan juara 1 pada Poprov Banggai IX 2022. */JALU