MAROS – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin menggelar emergency drill simulasi penanggulangan kebakaran, di area operasional AFT Hasanuddin dan wilayah Ring 1, Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros.

Kegiatan melibatkan tim internal AFT Hasanuddin, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Maros, TNI/Polri, Tim Penanggulangan Bencana Desa Baji Mangngai, serta perwakilan masyarakat sekitar.

Skenario latihan meliputi deteksi awal kebakaran, pelaporan insiden, prosedur evakuasi, hingga praktik pemadaman menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kapasitas masyarakat, Pertamina juga menyerahkan bantuan 10 unit APAR dan 1 unit mesin pemotong pohon kepada masyarakat Desa Baji Mangngai.

Bantuan ini merupakan bagian dari Program Desa Mandiri Tangguh Bencana yang diinisiasi AFT Hasanuddin sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kebencanaan.

Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Abdul Muis, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk memastikan kesiapsiagaan tidak hanya di lingkungan operasional, tetapi juga di masyarakat sekitar.

“Kami ingin memastikan bahwa baik pekerja maupun masyarakat memahami langkah-langkah keselamatan dan evakuasi saat terjadi keadaan darurat. Ini adalah wujud nyata komitmen Pertamina dalam mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment),” ujar Abdul Muis.

Kepala Desa Baji Mangngai, Abdul Latif, S.Sos., turut mengapresiasi kepedulian Pertamina terhadap warganya.

“Kami berterima kasih dan bangga atas perhatian yang diberikan Pertamina kepada masyarakat kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan warga agar siap dan tidak panik saat menghadapi situasi darurat,” ungkap Abdul Latif.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Selain membangun kesiapsiagaan, program ini juga mendukung pencapaian TPB Nomor 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, dengan menciptakan komunitas yang tangguh terhadap bencana,” jelas Fahrougi.

Selain simulasi, warga juga mendapatkan edukasi tentang penggunaan APAR, penanganan kebakaran akibat kebocoran gas LPG, dan pentingnya pelaporan dini kepada pihak berwenang. *