PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama Wakil Wali Kota, Imelda Liliana Muhidin, menjalani serangkaian prosesi adat penyambutan, di Kantor Wali Kota Palu, Senin (03/03).
Setibanya dari Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Hadianto dan Imelda disambut dengan prosesi adat Dula Ni Jeje, yang mencerminkan penghormatan dan penerimaan dari masyarakat adat.
Ketua Dewan Adat Kota Palu secara resmi memasangkan Siga Nuada dan Sompoulu Nuada sebagai symbol kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam mengemban amanah bagi masyarakat Kota Palu.
Selanjutnya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu melangkah menuju ruang kerja mereka dengan mengikuti prosesi adat Meore dan Dicinde Sambil Dikambu (Osekuni).;
Setibanya di ruangan, dilakukan pembacaan doa Paepulu Salama, memohon keberkahan dan keselamatan dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
Prosesi ini menjadi tanda bagi keduanya untuk memulai periode kepemimpinan di Kota Palu.
Dalam sambutannya, Hadianto Rasyid mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT serta seluruh tim yang telah mendukungnya bersama Wakil Wali Kota Imelda, sehingga kembali dipercaya memimpin Kota Palu.
“Saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT dan juga kepada seluruh tim yang telah membantu saya dan Wakil Wali Kota dalam perjalanan ini,” kata Hadi
Dia menambahkan, keberlanjutan kepemimpinannya tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.
Dirinya berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan Kota Palu selama lima tahun ke depan, memastikan pelayanan publik tetap optimal, dan membawa Kota Palu ke arah yang lebih baik.
“Berusaha bersama kita semua bagaimana membawa Kota Palu lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Dia menyadari tantangan besar yang akan dihadapi, terutama dalam hal efisiensi dan pengetatan anggaran oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah saat ini, termasuk efisiensi anggaran, merupakan bagian dari dinamika global yang perlu disikapi dengan bijak oleh seluruh masyarakat Kota Palu.
“Kondisi ini harus kita sikapi bersama, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Kota Palu,” ujarnya.
Dirinya juga menyinggung kebijakan pemerintah pusat yang membatasi waktu kerja pegawai, yaitu tiga hari bekerja di kantor dan sisanya bekerja dari mana saja.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan upaya efisiensi anggaran, tetapi tetap harus memastikan efektivitas kinerja pemerintah daerah.
Dia menekankan bahwa meskipun ada pengurangan hari kerja di kantor, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus tetap menjaga produktivitas agar tujuan pembangunan tidak terganggu.
“Jangan sampai efisiensi ini membuat kita lengah. Kita harus merumuskan strategi yang tepat agar pelayanan tetap optimal,” tegasnya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus bekerja sama membangun Kota Palu.
Menurutnya, kemajuan sebuah kota sangat bergantung pada kontribusi dan sinergi masyarakatnya.
“Perubahan hanya bisa kita capai jika kita bersatu dan memperkuat pondasi bersama. Mari kita bangun sinergitas yang baik agar Kota Palu semakin maju,” bebernya
Kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Palu, Hadianto berpesan untuk bekerja secara optimal, terbuka terhadap kritik, serta tidak ragu dalam menyampaikan ide-ide kreatif yang dapat mempercepat pembangunan kota.
“Saya tidak menutup pintu bagi siapa pun. Keterbukaan adalah kunci agar kita bisa bekerja lebih baik,” sebutnya
Ia juga mengajak insan media untuk terus memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat, agar komunikasi antara pemerintah dan rakyat tetap berjalan dengan baik.
“Saya berterima kasih kepada media yang telah mengawal periode pertama saya. Mari kita lanjutkan kerja sama ini demi percepatan pembangunan Kota Palu,” tandasnya
Reporter : Hamid
Editor : Rifay